Kelompok Kerja Guru (KKG) PJOK Dwija Keduang Jatisrono kembali menggelar pertemuan rutin secara virtual pada Sabtu, 21 Agustus 2021. Kegiatan KKG yang seharusnya dilaksanakan secara tatap muka ini menjadi terhambat karena pandemi Covid 19. KKG PJOK Dwija Keduang menggelar pertemuan secara virtual dengan Google Meet dan diikuti hampir semua anggota KKG. Kegiatan ini dipandu oleh anggota Tim Kreatif KKG PJOK Dwija Keduang, Muslim Satria Waskito sebagai host, Luchy Hendra Wiputra sebagai moderator, dan Mujiono sebagai narasumber. Agar pelaksanaan maksimal, Tim Kreatif KKG PJOK Dwija Keduang berkumpul di SD Negeri 1 Jatisrono dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh Ketua KKG PJOK Dwija Keduang, Edy Sumarsono. Melalui sambutannya, pria yang sering disapa Edy ini berpesan agar semua anggota KKG aktif mengikuti kegiatan yang telah dijadwalkan. Edy juga menyampaikan kepada seluruh guru PJOK Jatisrono agar memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Hal ini penting agar tidak muncul masalah karena pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang memiliki banyak kelemahan. Guru PJOK diharapkan dapat berkomunikasi dengan orang tua siswa secara maksimal. Selain itu, Edy berharap agar semua guru PJOK Jatisrono terus meningkatkan kemampuan di bidang teknologi informasi untuk memaksimalkan proses pembelajaran selama PJJ.
Sambutan yang kedua disampaikan oleh Korwil Kecamatan Bidang Pendidikan Jatisrono, Paiman. Dalam sambutannya, Paiman menyampaikan kepada seluruh guru PJOK untuk selalu memantau kesehatan kepada siswa walaupun siswa belajar dari rumah. Paiman juga menyampaikan bahwa guru PJOK merupakan garda terdepan dalam menjaga kesehatan siswa.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Mujiono dengan tema “Media Pembelajaran PJOK”. Mujiono menjelaskan materi yang pertama yaitu metode instruksional. Metode ini sudah umum dilakukan oleh pengajar. Metode instruksional ini meliputi metode ceramah, demonstrasi, penampilan, diskusi, studi mandiri dan yang lain. Sebagai seorang pendidik, kita bisa mencari informasi dari buku guru, buku siswa, LKE PJOK, dan konten yang diambil dari internet. Setelah itu, diolah di media kemudian kita tambahkan. Media ini dapat ditambahkan inovasi yang disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing. Setelah media jadi, kita dapat membagikan ke peserta didik. Mujiono juga menyampaikan beberapa tujuan penggunaan media, diantaranya membuat konkrit konsep yang abstrak, untuk memperjelas penyajian pesan baik dalam bentuk tertulis maupun dengan lisan, untuk mengatasi keterbatasan ruang, keterbatasan waktu, dan keterbatasan indera, serta memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan guru.
Pada akhir paparannya, Mujiono menjawab beberapa pertanyaan dari peserta KKG PJOK Jatisrono. Terlihat diskusi menarik dari peserta KKG. Hal ini menunjukkan bahwa peserta sangat tertarik dengan materi yang diberikan. “Walaupun masih di masa pandemi Covid-19, guru PJOK harus bisa berinovasi dan harus belajar bagaimana menyajikan serta menyampaikan tugas kepada peserta didik agar tidak merasa kesulitan dalam menerima tugas dari guru”, kata Mujiono menutup paparannya.