Pemaparan materi yang sangat luar biasa, yang disampaikan oleh narasumber V. Ary Widyaningtyas selaku instruktur IKM dan Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Wonogiri pada Kamis (09/02/2023) yang dalam sosialisasinya mengupas tentang Pendidikan Guru Penggerak yaitu, (1) Keyakinan Kelas, (2) Segitiga Restitusi, (3) Pembelajaran Berdiferensiasi.
Komunitas Belajar KKG Gugus Gajah Mada, KKG Gugus Untung Suropati dan KKG Guru PJOK Kecamatan Giriwoyo adalah wadah untuk mengembangkan kompetensi guru guna mewujudkan budaya positif dalam pembelajaran di sekolah, menyelenggarakan kegiatan secara luring yang bertempat di SDN 1 Sejati dan berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB yang dihadiri 112 peserta yaitu kepala sekolah, guru kelas dan guru PJOK se-Kecamatan Giriwoyo. Acara dibuka oleh pembawa acara yang merangkap sebagai moderator Sri Retno Wahyuningsih, guru di SDN 1 Giriwoyo dengan membacakan susunan acara yaitu pembukaan, menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, doa, sambutan Korwilcambidik Giriwoyo, acara inti dan penutup.
Selanjutnya sambutan dari Suwarmo, selaku Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Giriwoyo, dalam sambutannya beliau menyampaikan terima kasih kepada ketua gugus dan pengurus yang sudah menindaklanjuti program KKG. Para guru diharapkan bisa mengikuti materi dengan sebaik-baiknya, keterlibatan pemanfaatan PMM khususnya di Giriwoyo untuk terus ditingkatkan sampai topik 4, saling memotivasi sesama guru sesuai tupoksinya dan berharap para guru untuk mengikuti jejak para GP dan CGP untuk mendaftar di angkatan berikutnya, yang mana harapannya ke depan bisa menjadi pemimpin perubahan transformasi pendidikan. Semua diawali dengan merubah mainset guru dalam melayani peserta didik di kelas. Beliau juga menambahkan bahwasannya pemimpin pembelajaran diwujudkan melalui mental dan kedewasaan guru, sehingga rasa bangganya karena adanya generasi baru yang diciptakan melalui Guru Penggerak ini.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber yang biasa dipanggil Vhe. Diawali dengan memperkenalkan diri kemudian mengajak semua guru untuk malakukan ice breaking bertajuk sebenarnya dan sebaliknya, melangkah ke kanan dan ke kiri, dan olah senyum. Riuhnya suasana spontan terlintas dalam ruang kegiatan menambah kehangatan dalam mengikuti KKG kali ini. Dalam paparannya Vhe menyampaikan secara detail bagaimana membuat keyakinan kelas agar peserta didik belajar untuk mengungkapkan pendapatnya, kemudian dilanjutkan dengan sebuah kasus yang dialami oleh guru dengan peserta didik, yang mana guru harus menerapkan segitiga restitusi dalam menyelesaikan masalah di kelas maupun di sekolah. Guru juga harus belajar menghilangkan posisi sebagai penghukum atau pemberi rasa bersalah bagi peserta didik ketika melanggar keyakinan kelas. Karena hal ini dapat memberi dampak kurang baik bagi perkembangan belajar peserta didik. Selanjutnya tentang pembelajaran berdiferensiasi yang intinya bagaimana seorang guru harus memberi ruang pada peserta didik untuk lebih aktif, kreatif dan kolaboratif melalui pembelajaran konten, proses dan produk. Semua itu tidak terlepas dari asesmen yang perlu dipersiapkan guru dalam setiap pembelajaran berlangsung sesuai minat bakat dan kesiapan belajar peserta didik.
Akhir dari kegiatan KKG ini adalah sesi tanya jawab dan refleksi yang dituangkan dalam tulisan di stikenot kemudian ditempel pada kertas yang berada di dinding ruangan, selain itu moderator menyimpulkan serangkaian acara yang sudah dilalui dari awal sampai akhir dilanjutkan penutup.