SMP Negeri 1 Wonogiri menyelenggarakan Kegiatan Pembukaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada hari Senin, 1 Agustus 2022. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB bertempat di Bangsal sekolah. Adapun kegiatan P5 tersebut direncanakan akan berlangsung selama 6 hari yaitu tanggal 1 sampai dengan 6 Agustus 2022 ditujukan bagi seluruh peserta didik Kelas VII. Tema yang diambil adalah “Bangunlah Jiwa dan Raganya”.
Projek ini bertujuan dapat memberi kesempatan kepada pihak sekolah, guru, dan peserta didik khususnya, untuk mengerti dan menyadari pentingnya membangun jiwa dan raganya, dengan badan yang sehat dan jiwa yang kuat. Selain itu, projek dengan metode student-centered ini dapat menghasilkan banyak hal-hal positif yang berguna untuk diri mereka sendiri dan orang disekitar mereka.
Peserta didik diharapkan dapat mengerti tentang dirinya sendiri, mencintai dirinya sendiri, mengerti semua emosi yang dia rasakan dan peduli terhadap kesehatannya baik kesehatan jasmani dan rohaninya. Peserta didik juga diharapkan dapat mencari berbagai kegiatan lain yang dapat membantu mereka dalam menjaga kesehatan badan dan jiwanya serta mengajak orang lain untuk menyadari dan menjaga kesehatan badan dan jiwanya.
Hadir pada kegiatan tersebut yaitu Kepala Sekolah, Waka Bidang Akademik, Guru-guru yang mengajar Kelas VII, dan Narasumber dari Puskesmas Wonogiri II. Acara dipandu oleh Saryanto yang merupakan Guru Bahasa Indonesia. Setelah membacakan susunan acara, beliau kemudian membuka acara dengan membaca Basmalah. Acara berikutnya adalah menyanyikan Lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta kegiatan, dilanjutkan Laporan Ketua Pelaksana P5 yang disampaikan oleh Ais Widayanti.
Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa kegiatan yang akan dilakukan dalam P5 yaitu: Eksplorasi isu, Pemaparan materi oleh guru dan narasumber dari mitra sekolah, Pembuatan poster NAPZA atau Bullying, Pembuatan video senam profil pelajar Pancasila dan video kerohanian, Pembuatan menu makanan sehat, Pembuatan mading generasi berencana, Pembuatan buku binder doaku sehari-hari, Pembuatan jurnal refleksi, Jumat jalan sehat senam dan sarapan bersama (Julan senam saber), Jumat berbagi ( Jumbagi ), Kerohanian Islam : sholat Dhuha dan membaca Al Qur’an, serta Kerohanian Kristen / Katolik dan Budha Bersama guru pengampu sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Sambutan kedua disampaikan oleh Kepala Sekolah, Sri Nuryati. Beliau mengatakan bahwa Pandemi COVID-19 merupakan salah satu alasan dibentuknya Kurikulum Merdeka karena pandemi COVID-19 telah menyebabkan banyaknya hambatan dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan yang memberikan dampak yang cukup kompleks dan signifikan, seperti halnya perubahan dari Pembelajaran Tatap Muka menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang mengakibatkan Learning Loss, yaitu ”berkurangnya pengetahuan dan keterampilan secara akademis”. Keadaan ini memperlihatkan bahwa siswa dianggap kehilangan pembelajaran atau tidak belajar apa-apa. P5 merupakan salah satu bagian dari Kurikulum Merdeka. Kita wajib bersyukur karena saat ini sudah diperbolehkan melaksanakan KBM secara tatap muka. Setelah memberikan sambutan, selanjutnya beliau membuka kegiatan P5.
Acara berikutnya adalah Pembacaan Doa yang disampaikan oleh Guru PAI Wirawan Adi Nugroho, kemudian dilanjutkan Materi pertama yaitu tentang NAPZA yang disampaikan oleh Dyah Ayu Riyani dari Puskesmas Wonogiri II. Beliau memaparkan secara detail mengenai Pengertian NAPZA, jenis-jenisnya, dampaknya, dan cara mencegah serta menanggulanginya. “NAPZA adalah Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya. Mari kita perangi NAPZA/NARKOBA demi menyelamatkan generasi bangsa.” Demikian kata narasumber.
Setelah narasumber selesai menyampaikan materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, acara kemudian ditutup oleh pemandu acara, dan para peserta didik menuju ke kelas masing-masing untuk kegiatan berkelompok. Pada akhir projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengerti tentang dirinya sendiri, mencintai dirinya sendiri, mengerti semua emosi yang dia rasakan dan peduli terhadap kesehatannya baik kesehatan jasmani dan rohaninya. Peserta didik juga diharapkan dapat mencari berbagai kegiatan lain yang dapat membantu mereka dalam menjaga kesehatan badan dan jiwanya serta mengajak orang lain untuk menyadari dan menjaga kesehatan badan dan jiwanya.