Peringati Hari Jadi Wonogiri, Ketoprak Girimarto Hipnotis Penonton

Korwilcambidik Girimarto mempersembahkan Ketoprak Gaya Baru dengan lakon “Gumebyaring Omah Tiban, Dumadining Candi Muncar” dalam rangka memeriahkan hari jadi ke-282 Kabupaten Wonogiri. Ketoprak dipentaskan pada Kamis, 11 Mei 2023 di Pendopo Kabupaten Wonogiri pukul 09.00 WIB sampai selesai.

Semangat Go-Nyawiji Migunani Mewujudkan Wonogiri Maju Mandiri Sejahtera mampu memotivasi para pemain dan tim pendukung sehingga terlihat antusias mempersembahkan penampilan yang terbaik dalam gelaran acara tersebut. Para pemain ketoprak adalah Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Girimarto, didukung oleh Karawitan Dwija Sumunar PGRI Girimarto, serta Tim Kreatif Girimarto.

Mas Gie Pamungkas, selaku sutradara mengatakan bahwa Ketoprak Gaya Baru dengan lakon “Gumebyaring Omah Tiban, Dumadining Candi Muncar” menceritakan tentang perjuangan Pangeran Samber Nyawa dan istrinya yaitu Raden Ayu Kusuma Patahati dalam melawan VOC Belanda. Perjuangan tersebut menjadi semakin berat karena menghadapi penghianatan bangsa sendiri yaitu Patih Danureja yang suka melakukan fitnah keji demi memenuhi ambisi pribadi.

Mas Gie Pamungkas juga menjelaskan bahwa dikarenakan terus dikejar Belanda maka sampailah Raden Mas Said dan pasukannya di Girimarto Wonogiri tepatnya di dusun Bubakan. Di sana beliau akhirnya membangun Omah Tiban dan membuat sumber air yang kemudian disebut dengan Candi Muncar.

Sunardi, selaku pengawas Korwilcambidik Girimarto mendukung penuh acara ini. Beliau mengharapkan melalui seni ketoprak yang dikemas dengan gaya baru ini mampu mengedukasi masyarakat tentang perjuangan Raden Mas Said dalam melawan penjajah. Penampilan seni ketoprak ini sekaligus nguri-uri budaya bangsa karena disadari atau tidak kesenian rakyat ini mulai punah dan perlu dilestarikan.

Erma Surtikawati, Kepala SDN 2 Girimarto, salah seorang pemain Mbok Emban dalam ketoprak ini mengatakan mendapat banyak pengalaman. Beliau sangat senang dalam mengikuti acara ini. Beliau menyampaikan bahwa ketoprak ini ada 6 babak dan dibutuhkan sekitar 5 kali latihan. Seluruh pemain telah berusaha memberikan penampilan terbaiknya untuk acara ini.

Yuningsih, salah satu penonton yang juga Kepala SDN 2 Sidokarto, Girimarto mengatakan sangat terharu dan terbawa suasana menyaksikan ketoprak ini. Menurut beliau, Pangeran Sambernyawa atau disebut juga dengan Raden Mas Said dengan motto tiji tibèh, yang merupakan kependekan dari mati siji, mati kabèh; mukti siji, mukti kabèh (gugur satu, gugur semua; sejahtera satu, sejahtera semua) sangat menginspirasi.

Acara pagelaran ketoprak ini adalah salah satu rangkaian acara hari jadi ke-282 Kabupaten Wonogiri yang diselenggarakan tanggal 7-22 Mei 2023. Adapun kegiatan lainnya antara lain: Wonogiri Expo, Fun Run, Festival Menyanyi Campursari, Festival Musik Islami Nusantara, Night Fun Gowes, Festival Reog, Festival Band Pelajar,  Wonogiri Job Fair, Turnamen Bola Voli, Penampilan Band Noah, dan ditutup dengan kegiatan pengajian akbar bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf di Alun-alun Giri Krida Bakti tanggal 22 Mei 2023. Semoga dengan kegiatan yang diselenggarakan ini, masyarakat Wonogiri bersama-sama Go-Nyawiji mewujudkan Wonogiri yang Maju Mandiri Sejahtera.