Pelestarian Cerita Rakyat Melalui Workshop Penulisan Cerita Rakyat

Berangkat dari keprihatinan, semakin hilangnya cerita rakyat, khususnya di Kabupaten Wonogiri, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri bekerjasama dengan  MGMP Bahasa Jawa mengadakan Workshop Penulisan Cerita Rakyat Kabupaten Wonogiri. Kegiatan Kamis, 11 Agustus 2022 bertempat di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri, yang diikuti oleh 83 dari 113 guru SMP yang mengampu mata pelajaran Bahasa Jawa di Kabupaten Wonogiri. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya,dan dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Hidayat Purnomo. Laporan kegiatan disampaikan oleh Sularto selaku ketua panitia dengan menyampaikan latarbelakang, tujuan dan harapan yang mendasar pelaksanaan kegiatan ini. 

 Acara berikutnya sambutan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Yuli Bangun Nursanti.  Harapan beliau dengan bahwa kegiatan ini akan berdampak besar bagi masyarakat. Dengan adanya  kegiatan ini akan ada hasil karya, yang mampu mendukung kegiatan belajar mengajar dan yang tidak kalah pentingnya kegiatan ini menjadi salah satu sarana pelestarian budaya lokal. Maka beliau berpesan kepada seluruh peserta untuk tidak menyerah dan patah semangat, serta berani memulai untuk menulis.  Diakhir materi beliau membuka kegiatan Workshop Penulisan Cerita Rakyat secara resmi, dan disambut dengan tepuk tangan. 

Acara inti, diawali Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan , Tarmo. Beliau menyampaikan materi tentang penyusunan buku bidang Pendidikan. Diharapkan akan muncul karya cerita rakyat yang ada di Kabupaten Wonogiri, yang digali dari budaya lokal Wonogiri, baik yang berupa cerita legenda, budaya, mitos dan adat istiadat dilingkungan sekitar unit kerja bapak/ibu guru yang mengampu mata pelajaran Bahasa jawa. Dari kumpulan cerita yang sudah digali tersebut dapat disusun menjadi buku yang masuk pada katogori buku bidang Pendidikan. Sehingga dengan adanya buku ini, bisa menjadi sarana untuk melestarikan budaya lokal,serta sebagai salah satu sumber belajar pada materi cerita rakyat. Beliau mengakhiri materi dengan memberikan motivasi kepada peserta agar semua peserta bisa menghasilkan karya berupa cerita rakyat.  

Materi cerita rakyat merupakan materi  kedua yang disampaikan oleh Eko Sudarsono, Kepala Bidang Kebudayaan. Beliau menyampaikan ciri-ciri cerita rakyat, unsur-unsur yang mempengaruhi terbentuknya cerita rakyat baik dari unsur-unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik, disampaikan juga tahapan menulis cerita rakyat. Hal penting dalam penyusunan cerita adalah kemauan yang kuat dari peserta untuk memulai menulis.  

Materi terakhir disampaikan oleh Kun Prastowo, penulis buku cerita rakyat Slogohimo, dengan materi cerita rakyat sebagai filter budaya asing. Cerita rakyat akan mampu menjadi filter ditengah derasnya arus teknologi saat ini. Dari hal tersebut, diharapkan dalam penyampain cerita disesuaikan dengan keadaan jaman. Kita harus mau berubah dan bergerak,dengan cara kita memulai dari hal yang kecil, menulis sedikit demi sedikit, sehingga terkumpul tulisan cerita yang luar biasa. Beliau juga menyampaikan bahwa kita bisa menulis karena terbiasa menulis, maka mari kita mulai menulis sehingga menulis itu menjadi suatu kebiasaan. Sebagai bentuk apresiasi atas peran serta peserta kegiatan, beliau memberikan reward berupa salah satu karya bukunya kepada peserta.  

Kegiatan diakhir dengan penyampaian beberapa informasi termasuk mengenai tugas peserta untuk menulis cerita rakyat yang berada di unit kerja kecamatan masing-masing peserta. Hasil dari tugas tersebut akan dipresentasikan dan didiskusikan pada kegiatan In 2.