Pelatihan pembuatan Alat Peraga Edukatif (APE) In Service 1 diikuti 102 peserta dari jenjang PAUD, SD dan SMP di Kabupaten Wonogiri (Sabtu, 5/2/2022). Pemandu kegiatan adalah Nanang Sarul Sani. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dilanjutkan doa yang disampaikan oleh Ekwan Nugroho. Laporan kegiatan disampaikan Wahyu Widiati sebagai Ketua Panitia menyampaikan tujuan kegiatan. Peserta akan mendapatkan STTPL setelah mengumpulkan tugas kepada panitia.
Sambutan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Yuli Bangun Nursanti dilanjutkan materi Kebijakan Dinas sekaligus membuka pelatihan. Sambutan hangat dengan menyapa narasumber, panitia dan peserta. Harapan kepada peserta agar dapat menginspirasi guru-guru di Kabupaten Wonogiri. Guru yang mengembangkan APE bisa mentransformasikan ilmu kepada siswa secara efektif dan efisien. Pembelajaran menjadi berkualitas sehingga siswa dapat memecahkan masalah dalam kehidupan yang dihadapi kelak.
Materi yang disampaikan adalah tentang Program Sekolah Penggerak sebagai katalis visi pendidikan Indonesia. Konsep Sekolah Penggerak, Program Organisasi Penggerak dan Program Guru Penggerak mewujudkan visi Pendidikan Indonesia melalui transformasi pendidikan sehingga tercipta Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong, dan berkebhinekaan global. Lingkungan belajar aman, nyaman, dan menyenangkan dapat diciptakan melalui alat peraga edukatif dengan alat dan bahan dari lingkungan sekitar. Setelah pelatihan peserta diharapkan mengimbaskan di komunitasnya. Pesan Kadinas jadilah orang yang selalu bermanfaat bagi orang lain dengan pengabdian dan pelayanan terbaik bagi siswa.
Materi selanjutnya PKB oleh Tarmo, perkenalan dengan prestasi yang diperoleh di tingkat nasional dan pelatihan di luar negeri. Video motivasi untuk menumbuhkan semangat peserta dalam mengikuti kegiatan. Perkembangan teknologi yang sangat pesat menuntut guru dapat memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Pembelajaran abad 21 dapat dilaksanakan melalui penggunaan alat peraga yang interaktif. Ciri guru abad 21 adalah pembelajar seumur hidup, kreatif dan inovatif, mengoptimalkan teknologi, reflektif, kolaboratif, menerapkan student centered dan pendekatan diferensiasi. Kompetensi Siswa abad 21 adalah Kemampuan berfikir, kemampuan bagaimana harus bekerja, kemampuan memiliki dan menguasai alat untuk bekerja serta menjalani kehidupan abad 21. Murid jangan sampai memiliki perasaan jengkel, prasangka, tidak bisa diisi. Seharusnya selalu senang, terbuka dan mudah diisi. Tidak ada seorang yang mampu berpikir jernih saat tangannya telah terkepal erat.
Materi APE disampaikan narasumber utama Agung Vendi Setiawan. Pendidikan “Ki Hadjar Dewantoro” meliputi TRILOKA, Sistem Among (Tri Mong= Ngemong, Among, Momong), Konsep Tri-KON (Kontinyu, Konvergen, Konsentris), Konsep Tri-NG (Ngerti, Ngroso, Nglakoni), Konsep Tri-N (Niteni, Nirokke, Nambahi), Konsep Tri Rahayu (Memayu Hayuning Bawono), penumbuhan budi pekerti, kodrat alam dan kodrat zaman, menghamba pada siswa, pembelajaran ibarat menanam padi dan bermain. Media pendidikan dalam pembelajaran terdiri dari alat peraga, alat pelajaran dan alat praktikum. Materi APE yang disampaikan berkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila dengan contoh alat peraga menarik, edukatif dan inspiratif, sehingga peserta enjoy dan termotivasi untuk mengikuti. Sesi tanya jawab beberapa pertanyaan dapat dijawab dengan baik oleh narasumber. Akhir kegiatan peserta ditugaskan mengidentifikasi masalah yang ada di kelasnya dan merancang alat peraga yang sesuai.