MGMP Prakarya dan TIK Subrayon 04 Kupas Tuntas Teknik Penilaian

Masih dalam suasana bulan yang fitri untuk saling memaafkan, MGMP Prakarya dan TIK Rayon Wonogiri  kembali melaksanakan Kegiatan Kolektif Guru (KKG) secara daring dengan tema Teknik Penilaian yang diselenggarakan oleh MGMP Prakarya dan TIK Subrayon 04 Jatisrono. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 12 Mei 2022 berlangsung pukul 10.00 -11.50 WIB dengan narasumber Sudirman, Guru SMP Negeri 1 Jatisrono. Kegiatan dipandu host Sulisniyati, guru SMP Negeri 1 Jatisrono dengan moderator Sri Harumi, guru SMP Negeri 4 Jatisrono. Kegiatan yang diikuti 79 guru Prakarya dan TIK SMP Wonogiri ini dibuka oleh Ketua MGMP Prakarya Subrayon 04 Jatisrono, Danang Sarwodi. Beliau mengawali dengan menyampaikan ucapan selamat hari raya Idul Fitri mohon maaf lahir dan batin serta ucapan terima kasih kepada narasumber dan peserta kegiatan KKG Paket 2 In 2 ini.

Kegiatan berikutnya paparan materi oleh narasumber, Sudirman. Beliau menyampaikan materi mengenai Penilaian Pembelajaran Berbasis Literasi oleh pendidik pada satuan pendidikan. Narasumber mengawali dengan gambaran capaian hasil PISA siswa di Indonesia, dilanjutkan Kompetensi Literasi Numerasi (National Institute for Literacy) dalam AKM. Disampaikan pula kiat sederhana melatih diri dalam membuat soal berbasis literasi beserta contoh soal literasi dan numerasi. Pemaparan materi diberikan dengan sangat jelas, mudah dimengerti, dan dipahami oleh peserta kegiatan. Setelah pemaparan materi dari narasumber selesai dilanjutkan presentasi oleh Budiyanti, guru SMP Negeri 2 Eromoko tentang analisis butir soal sesuai dengan materi KKG Paket 2 In 1 sebelumnya, sekaligus diberikan penguatan oleh narasumber.

Pada sesi tanya jawab ada pertanyaan dari Susanto, guru SMP Negeri 1 Wonogiri tentang pembuatan soal, bahwasanya soal menggunakan stimulus yang menarik, baru, dan mendorong peserta didik untuk membaca atau mencermati itu bagaimana contohnya, kemudian saat membuat soal untuk penilaian bagaimana perbandingan penyusunan soal HOTS dan LOTS, dan apakah setiap soal harus memenuhi aspek materi, level kognitif, konstruksi, dan bahasa.

Sebelum kegiatan diakhiri, narasumber menyampaikan simpulan terkait dengan penilaian pembelajaran berbasis literasi, yakni idealnya memang untuk penilaian berbasis literasi ini harusnya dengan lokakarya atau workshop, satu orang peserta bisa membuat lima soal berbentuk literasi, peserta dilatih mulai dari nol sampai bisa membuat soal berbasis literasi yang harus dilaksanakan secara tatap muka, tidak secara online. Pada closing statementnya beliau menyampaikan bahwa semua kebijakan pemerintah itu dilandasi kajian ilmiah. Kita harus berpikiran terbuka dan berpikiran positif, bahkan kebijakan berubah itu karena kebutuhan bukan karena maunya apa. Meski ada wacana di masyarakat awam yang mengatakan ganti menteri ganti kebijakan, karena isi kepala orang itu beda-beda, tetapi percayalah setiap perubahan pasti disesuikan dengan zamannya, jadi lebih banyak dominan disesuaikan dengan kebutuhan zaman bukan keinginan. Syarat untuk berubah adalah open mind bahwa apapun kebijakannya pasti karena kebutuhan sehingga kita mudah untuk bergerak sesuai dengan arah kebijakan.

Pada akhir kegiatan Sri Harumi selaku moderator memberikan penguatan, menyampaikan motivasi kepada peserta untuk mengubah mindest kita sebagai guru. Seharusnya guru mau berproses mengawali membuat soal itu menjadi lebih berbobot mengarah yang HOTS dengan membudayakan literasi, untuk suatu perubahan ke arah yang lebih baik memang membutuhkan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait.