Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kabupaten Wonogiri bersama Penyuluh Agama Katolik Non PNS kembali berkegiatan dengan mengikuti Rapat Koordinasi dan Pembinaan dari Pengawas dan Pembimas Katolik Kantor Kementrian Agama Kabupaten Wonogiri, yang meliputi penyampaian kebijakan Bidang Urusan Agama dan Urusan Pendidikan Bimas Katolik serta tindak lanjut agenda MGMP, Selasa (9/3/2021) bertempat di Rumah Makan Sari Raras Jl. Raya Wonogiri-Praci KM. 8, Sendang, Jajar, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring dengan melaksanakan protokol kesehatan secara lengkap yang meliputi pengukuran suhu tubuh, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir serta tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga berada dalam batas aman.
Kegiatan ini bertujuan agar guru Pendidikan Agama katolik dan Budi Pekerti memahami kebijakan Bidang Urusan Agama dan Urusan Pendidikan Bimas Katolik yang berkaitan erat dengan tugasnya sebagai pendidik, serta agar agenda MGMP yang telah disusun dapat ditindak lanjuti dengan penuh semangat dan tanggungjawab meski masih berada dalam situasi pandemi Covid-19. Kegiatan berlangsung dari pukul 09.00 WIB diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Anastasya Tandya Kartikasari, Guru Pendidikan Agama katolik dan Budi Pekerti SMP Kanisius Wonogiri dan dilanjutkan dengan doa pembuka oleh Unggul Barata, Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dari SMA Negeri 1 Baturetno. Kegiatan Rakor dan Pembinaan diikuti oleh 29 peserta yang terdiri dari semua Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kabupaten Wonogiri.
Antonius Sukatno, sebagai Pembimas Katolik Kementrian Agama kabupaten Wonogiri memberikan pembinaan yang pertama. Beliau menyampaikan beberapa hal, diantaranya mengajak semua Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk selalu bersyukur atas semua berkat yang diterima dari kemurahan Tuhan; memotivasi agar selalu semangat dalam melaksanakan tugas meskipun dalam situasi dan kondisi yang tidak sesuai harapan, seperti harus mengajar beberapa sekolah dengan jarak yang berjauhan, jarak tempuh yang lama dan dalam kondisi yang terbatas; himbauan agar memperhatikan pengaktifan Simpatika dan tidak menunda-nunda demi kelancaran kepentingan diri sendiri dan teman lain, apalagi menganggapnya tidak penting dan tidak peduli.
Pembinaan kedua disampaikan oleh Pengawas Agama Katolik Kantor Kementrian Agama kabupaten Wonogiri Yuliana Setyaningsih, dengan mengajak Guru Pendidikan Agama katolik dan Budi Pekerti Kabupaten Wonogiri agar tetap semangat dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya, dengan membuat dan melengkapi administrasi pembelajaran secara lengkap; tanggap dan responsif terhadap informasi yang diterima terkait dengan tugas mengajarnya, seperti kapan harus membuat dan mengumpulkan SKP maupun PKB, terutama bagi guru yang diangkat oleh Kementrian Agama; serta mengingatkan bahwa agenda MGMP yang sudah dibuat harus di tindaklanjuti agar lebih maju dan berkembang serta membawa dampak positif bagi tugas mengajarnya, meskipun dengan segala keterbatasan di berbagai hal.
Kegiatan dilanjutkan oleh Andreas Suparto, Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SMA Negeri 1 Wonogiri, dengan memberikan kesempatan tanya jawab maupun sharing berbagai hal terkait dengan tugas mengajarnya, agar bila ada permasalahan bisa segera dicarikan solusinya. Semua Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kabupaten Wonogiri mengikuti kegiatan dengan antusias, terbukti dengan tenang dan penuh perhatian mengikuti dari awal sampai akhir, dan dalam kesempatan tanya jawab maupun sharing aktif menyampaikan pengalaman-pengalamannya baik yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan, permasalahan yang dihadapi, seperti keterbatasan penguasaan IT, adanya sekolah yang siswa Katoliknya tidak mendapatkan pelayanan semestinya karena ketiadaan guru agama, kendala signal, dll. Semua yang hadir ikut membantu menyampaikan solusinya.