MGMP Bahasa Indonesia Gelar Diklat Fungsional IKM

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia SMP Kabupaten  Wonogiri menyelenggarakan kegiatan In 1 Diklat Fungsional Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) secara virtual dengan aplikasi Microsoft Teams pada Kamis, 21 Juli 2022. Kegiatan ini dikuti 181 guru bahasa Indonesia SMP Kabupaten Wonogiri. Pada praacara Hery Susanto selaku Host menyapa para peserta yang masuk pada meeting room, selanjutnya acara dipandu Rina Istiqomah Kustanti yang bertugas sebagai moderator. Lagu Indonesia Raya tiga Stanza diperdengarkan untuk mengawali kegiatan. 

Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Wonogiri, Sriyono, menyampaikan bahwa Diklat Fungsional IKM ini menyatu dengan program EKKG setiap MGMP Subrayon yang pada tahun 2022 diprogramkan sebanyak 5 paket. Diklat fungsional IKM ini dilaksanakan setelah KKG paket 3 pertemuan ketiga selesai. Diklat fungsional ini dilaksanakan dengan pola In, On, In, dan On. Koordinator MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Wonogiri, Resi Hananto Agung Wahyono, meyampaikan bahwa Diklat fungsional IKM ini menunjang kegiatan PKB. Oleh karena itu, peserta diklat diharapkan bisa mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir agar kegiatan ini bermanfaat. 

Kepala Dinas P&K Kabupaten Wonogiri, Yuli Bangun Nursanti membuka kegiatan Diklat Fungsional IKM. Beliau menyampaikan Kebijakan Implementasi Kurikulum Merdeka. Merdeka Belajar berkaitan dengan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran dengan adanya perubahan SKL (Standar Kompetensi Lulusan), SI (Standar Isi), Standar Proses. Guru diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran berbasis TIK, misalnya memanfaatkan plattform Merdeka Mengajar atau menerapkan aplikasi lainnya. Di samping itu, pembelajaran diharapkan mampu menanamkan karakter tanggung jawab, kreatif, inovatif, disiplin, dll.  

Narasumber, Pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri, Lulis Ambarwati, menyajikan dan mengupas tuntas Implementasi Kurikulum Merdeka berdasarkan Permendikbudristek Nomor 262/M/2022 yang merupakan pedoman terbaru pemberlakuan Kurikulum Merdeka. Struktur kurikulum merdeka terdiri atas pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), dan ekstrakurikuler. Beliau menyampaikan pentingnya membedah CP (Capaian Pembelajaran) menjadi ATP (Alur Tujuan Pembelajaran), dan TP (Tujuan Pembelajaran), Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, dan pembelajaran paradigma baru: diferensiasi produk, konten, atau projek. Pada akhir paparan, narasumber mengajak peserta keluar dari zona nyaman, “Mari berubah agar kita tidak punah”. 

Mengakhiri Diklat IKM, ketua MGMP bahasa Indonesia Kabupaten Wonogiri, Sriyono, mendiseminasikan konsep atau gambaran mengenai rincian minggu efektif, membuat program semester, elemen CP Bahasa Indonesia dan pengalokasian projek penguatan profil pelajar Pancasila, sampai pada konsep asesmen sesuai dengan kurikulum merdeka. Kegiatan Diklat IKM diwarnai dengan tanya jawab dan sharing sehingga materi benar-benar bisa dipahami dan harapannya bisa dilaksanakan.