Pada masa pandemi ini memaksa kita semua untuk merubah kebiasaan lama menyesuaikan kondisi yang ada. Begitu juga dengan kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan administrasi guru. Selain proses kegiatan pembelajaran, guru diwajibkan mempunyai perangkat pembelajaran, salah satunya RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP ini menjadi acuan atau skenario guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia pada kesempatan ini, Kamis, 10 September 2020 melalui platform Ms. Team menggelar webinar bertajuk RPP Satu Lembar yang Adatif di MAsa Pandemi. Webinar yang dimoderatori oleh Bapak Sagiman, S.Pd ini dimulai pada pukul 09.00 WIB. Acara diawali dengan sambutan dari koordinator MGMP Bahasa Indonesia sub rayon 3 Baturetno, dilanjutkan ke acara inti, yaitu pembuatan RPP adaptif masa pandemi. Sebagai ketua MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Wonogiri sekaligus nara sumber pada webinar ini, Bapak Sriyono, M.Pd mengawali dengan pemanfaatan media atau platform Ms. Teams. Beliau menghimbau bagi setiap guru diwajibkan menguasai platform vicon, misalnya Ms Teams. Perangkat ini menjadi media pengganti kegiatan yang bersifat tatap muka. Pada masa pandemi ini, segala bentuk pertemuan dialihkan menjadi daring (dalam jaringan). Menyikapi kondisi ini, penggunaan dan penguasaan platform daring sangat ditekankan.
Memasuki materi inti Guru SMPN 1 Wonogiri ini menegaskan bahwa RPP adaptif adalah RPP yang beradaptasi dengan keberadaan setiap sekolah. Materi dan kopetensi dasar tetap sama, tetapi dalam konsep dan kegiatan belajar dapat berdaptasi sesuai dengan keberadaan dan kebutuhan sekolah. Sifat luwes ini mengingat bahwa letak geografis kecamatan di wonogiri sangat berfariatif. Selain itu kemampuan siswa setiap sekolah juga berbeda. Namun, sekali lagi beliau menegaskan bahwa kegiatan pembelajaran diadaptasi dengan kemampuan dan kebutuhan sekolah masing-masing, namun untuk kopetensi dasar tetap sama.
Dari salah satu peserta webinar juga mengutarakan bahwa saat ini minat dan semangat peserta didik sudah menurun dalam mengikuti kegiatan belajar jarak jauh. Hal ini ditanggapi oleh nara sumber, bahawa kasus semacam ini sangatlah dimaklumi dan menjadi kasus yang sama disetiap sekolah. Beliau hanya menyarankan bahwa sebagai pendidik, kita perlu terobosan dan inovasi, sekaligus kreatifitas memecahkan masalah dan menggali solusi. “Sebagai guru kita jangan kalah dengan Bu Tejo, kita harus solutif, kreatif, dan inovatif” begitulah saran dari nara sumber. Diakhir acara sebagai closingstatement Bapak Sriyono, M.Pd. mengajak kita sebagai guru untuk senantiasa berinovasi dan berkreasi untuk melaksanakan pembelajaran dimasa sulit ini.
Teguh Danang.P
MGMP Bahasa Indonesia