Tim Kreatif Kecamatan Jatiroto memulai penyelenggaraan pendampingan rekrutmen PPPK pada Sabtu, 3 Juli 2021. Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini diikuti oleh GTT, mentor, dan panitia pendampingan di Kecamatan Jatiroto.
Setelah pembukaan, Budi Utomo selaku Ketua Tim Kreatif Kecamatan Jatiroto memberikan sambutan dengan menjelaskan terdapat kuota 3325 PPPK guru Kabupaten Wonogiri, untuk itu tim kreatif segera mengadakan pendampingan secara daring untuk memudahkan GTT mengikuti seleksi PPPK.
Sugeng Priyono selaku Korwil Kecamatan Bidang Pendidikan Jatiroto memberikan sambutan berikutnya dengan memberikan pengarahan dan semangat kepada peserta seleksi PPPK. “Persiapkan segala sesuatunya dengan matang dengan cara mempelajari materi dengan baik, jaga kesehatan jasmani dan rohani, milikilah target harian tentang ketercapaian materi test, perbanyak jaringan teman agar bisa saling mendapat masukan dari berbagai sumber, dan bedoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa” ujar beliau.
Hendriyawati selaku Pengawas SD Wilayah Pendidikan Kecamatan Jatiroto memberikan sambutan ketiga. Beliau menyampaikan terdapat 113 GTT Jatiroto yang masuk seleksi PPPK. Seleksi PPPK diadakan 3 kali ujian, ujian pertama diikuti guru honorer dari sekolah negeri. Ujian seleksi pertama hanya untuk guru honorer di sekolah negeri masing-masing. Sedangkan ujian seleksi kedua dan ketiga terbuka untuk semua guru honorer. Terdapat tiga kebijakan afirmasi dalam rekrutmen PPPK. Pertama, bagi peserta dengan usia 40 tahun ke atas terhitung saat pendaftaran dan berstatus aktif selama 3 tahun terakhir mendapatkan bonus nilai kompetensi teknis sebanyak 75 poin atau 15 persen dari nilai maksimal 500 poin. Kedua bagi penyandang disabilitas mendapatkan bonus nilai kompetensi teknis sebanyak 50 poin atau 10 persen dari nilai maksimal 500 poin. Terakhir bagi peserta PPPK yang sudah memiliki serdik mendapatkan nilai penuh pada tes kompetensi teknis atau 100 poin. Menambahkan arahannya, Hendriyawati memberikan bekal 4 sehat yaitu, sehat administrasi, sehat sarpras dengan menguasai IT, sehat mental dan keempat sehat kompetensi. Beliau juga menambahkan pentingnya juga penguasaan modul
Thoha Budin Mahmud sebagai narasumber pertama mengawali pemaparan dengan memotivasi, agar peserta seleksi PPPK bersemangat mengikuti test karena banyaknya kuota di Kabupaten Wonogiri. Dengan 3 ujian yang akan dilalui, kesempatan terbesar pada test pertama, karena hanya melawan pasing grade. Sedangkan ujian berikutnya tingkat persaingannnya lebih berat, tambahnya. Tips yang di bagikan Thoha adalah mempersiapkan waktu menjadi 3, persiapan sebelum test, persiapan saat test, persiapan setelah test.
Apriyani Parawitasiwi merupakan narasumber kedua pada rangkaian acara kali ini, beliau juga menjelaskan bahwa test PPPK hampir sama dengan test CPNS sama seperti penjelasan Thoha. TWK masuk sosio kultural. Beliau memberikan trik, materi tidak perlu dihafalkan semua tetapi cukup dibaca dan dipahami dengan membuat peta pikiran, karena soal yang muncul berupa analisis sesuatu. Menambahkan trik yang disampaikan narasumber pertama, Apriyani memberikan tips saat test, selain mendahulukan soal yang mudah, tak kalah pentingnya juga mengutamakan soal yang dapat memanen skor, kemudian menjawab semua soal.
Sesi tanya jawab, Susanti menanyakan apakah dalam pendampingan nanti ada penyampaian materi, Budi menjelaskan bahwasannya dalam pendampingan akan dibantu memahami materi. Penanya berikutnya Dwi Retnowati menanyakan jika saat pendampingan bersamaan dengan jadwal PPG, Budi menerangkan pula akan mempertimbangkan jadwal pendampingan agar dapat diikuti pula oleh guru yang sedang mengikuti PPG. Pukul 11.00 acara berakhir dan ditutup oleh moderator. (GI)