Pembelajaran Daring Bersama Mengupas Makna Proklamasi Indonesia

Setelah sukses menyelenggarakan kegiatan Pembelajaran daring yang pertama, Forum KKG Kecamatan Purwantoro bekerjasama dengan guru kelas 6 untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran daring kedua dengan menggunakan aplikasi Microsoft Teams.  (Sabtu, 15 Agustus 2020).

Pembelajaran daring secara kolektif tersebut merupakan salah satu upaya mengimplementasikan hasil pembekalan bagi para guru di kecamatan Purwantoro  pada awal tahun pelajaran 2020/2021 yang lalu, dimana salah satu persiapan menghadapi masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)  dengan pembelajaran daring. Melalui kegiatan pembelajaran daring nantinya dapat mendukung kegiatan siswa Belajar dari Rumah (BDR).

Peserta pembelajaran daring ini tidak hanya melibatkan guru kelas 6 dan siswa kelas 6 se-Kecamatan Purwantoro. Namun, juga diikuti oleh guru kelas lainnya. Jumlah peserta yang masuk dalam meeting room sebanyak 90 orang.

Berbeda dengan kegiatan daring sebelumnya yang fokus pada muatan pembelajaran Matematika. Fokus materi pembelajaran daring yang kedua ini adalah Pembelajaran Tematik, yaitu : Tema 2 tentang Makna Proklamasi Kemerdekaan, Subtema 1 “Rukun dalam Perbedaan”, Pembelajaran 1 oleh narasumber Sri Widodo, S.Pd dari SD Islam Terpadu Nurul Iman. Adapun muatan pelajaran pada tema ini adalah PPKn, Bahasa Indonesia, dan IPS. Pemilihan materi tersebut telah disesuaikan dengan jadwal pembelajaran di sekolah serta situasi dan kondisi saat ini bertepatan dengan Peringatan HUT Kemerdekan Indonesia ke-75.

Sebelum penyampaian materi, Ernawati, S.Pd yang bertindak sebagai moderator mengajak semua peserta melakukan ice breaking dan menyanyikan lagu nasional, Hari Merdeka. Selanjutnya, penyampaian materi diawali dengan penanyangan Teks Proklamasi Asli yang ditulis oleh Ir. Soekarno. Kemudian penjelasan tentang sejarah dan makna proklamasi.

Materi diuraikan narasumber secara detail agar para siswa bisa menggali makna dari peristiwa proklamasi serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Materi berikutnya, narasumber menjelaskan cara membuat kalimat tanya yang memuat 5 W + 1 H. Narasumber juga memberikan penjelasan tentang bagaimana cara kita agar bisa menjaga kerukunan dalam perbedaan. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, kita harus menghargai sesama, karena manusia memiliki kedudukan yang sama di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.

Suasana kegiatan pembelajaran daring melalui Microsoft Teams tersebut terasa makin hidup karena terjadi komunikasi yang interaktif seperti saat tatap muka di kelas. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antara narasumber dengan peserta yang sangat antusias. Moderator membimbing sesi tanya jawab dengan siswa satu persatu dengan penuh kesabaran. Kegiatan seperti ini ternyata membawa banyak manfaat diantaranya memperoleh pengalaman baru menggunakan Microsoft Teams, mengenal teman dari lain sekolah, serta mendapat ilmu pengetahuan.

Untuk memotivasi pada sesi tanya jawab ini siswa yang aktif akan mendapat doorprize di akhir acara. Sebanyak 5 siswa berhasil mendapatkan doorprize. Pihak penyelenggara meeting juga membagikan link video hasil rekaman kegiatan daring sebagai pendukung laporan. Selain itu, para guru dapat memutar ulang untuk mendalami materi kegiatan yang telah dipaparkan narasumber. Adapun link video pembelajaran daring sebagai berikut : https://s.id/daring2kelas6

Mengakhiri kegiatan, dilakukan penguatan tentang bagaimana mempertahankan kemerdekaan. Seorang pelajar harus tekun dalam belajar, selalu mencintai tanah air, dan patuh kepada orang tua maupun guru. Semoga dengan kegiatan seperti ini dapat menambah semangat para siswa dalam melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh. Selain dapat menguasai materi pelajaran, anak-anak juga dapat mengingat, mengenal, dan memahami sejarah proklamasi kemerdekaan. Anak-anak senantiasa memiliki jiwa nasionalisme, patriotisme, dan cinta tanah air sekalipun di masa pandemi COVID-19. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri (Bung Karno).”