KKGO Kahyangan Kecamatan Tirtomoyo Gelar KKG dengan Tema PJJ

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) penganti Pembatasan Sosial Berskala Besa (PSBB) karena pandemi Covid-19 telah mengubah aktivitas akedemi di Kabupaten Wonogiri. Tidak hanya kegiatan pembelajaran siswa yang dilakukan secara daring, kegiatan guru dalam peningkatan profesioanilitas juga dilakukan secara daring. Berbagai rapat pun juga dilakukan secara daring dengan video conference (vicon). 

KKGO Kahyangan Kecamatan Tirtomoyo dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru Olahraga (KKGO) dengan materi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilakukan secara daring melalui platform Microsoft Teams . Vicon tersebut diselenggarakan pada Hari Kamis, 18 Februari 2021 yang diikuti 39 Sekolah Dasar terdiri dari 39 guru Olahraga di Kelompok Keja Guru Olahraga Kecamatan Tirtomoyo dengan antusias. Setiap guru mengikuti webinar melalui gawai atau laptop dari rumah dan di sekolah masing-masing karena Work From Home (WFH), tetapi juga ada yang berada di sekolah karena di rumah terkendala sinyal. Kegiatan tersebut difalisitasi oleh Tim Pengembang Konten Pendidikan dan Pembelajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri. 

Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh Ketua Korwil Biddik Tirtomoyo yaitu Eko Srihartanto dilanjutkan dengan pemberian pengarahan atau materi oleh Suyono selaku narasumber yang membahas tentang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Seperti halnya guru lain, guru olahraga juga memiliki peran yang sangat penting. Sehingga guru olahraga hendaknya juga aktif dalam kegiatan pembelajaran meskipun dilaksanakan melalui PJJ. Seorang guru hendaknya memiliki trik dan strategi yang bervariasi dalam pembelajaran, sehingga anak-anak tidak merasa jenuh dalam pembelajaran jarak jauh ini. Nah salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk menemukan ide-ide untuk pembelajaran jarak jauh ini adalah dengan mengikuti KKG. Di mana saat KKG seluruh guru dapat berbagi pengalaman dari sekolah satu dengan yang lainnya. Dampaknya sekolah lain dapat mengadaptasi pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru dari sekolah lain. Istilahnya “ATM” amati, tiru dan modifikasi. Ketika telah berkumpul 39 guru dari satu kecamatan, otomatis akan bermunculan paling sedikit 39 ide dari sertiap guru yang datang.