KKG PAI Kabupaten Wonogiri Gelar Halalbihalal

Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kabupaten Wonogiri  menggelar acara Halalbihalal, Selasa (24/5/2022). Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga pukul 12.00 WIB ini diikuti sekitar 135 guru Pendidikan Agama Islam se-Kabupaten Wonogiri yang bertempat di Rumah Makan Alami Sayang Ngadirojo Wonogiri.

Sebelum masuk pada inti materi, acara diisi dengan laporan ketua panitia, Suparman selaku Ketua KKG PAI  kabupaten, dilanjutkan dengan Ikrar Halalbihalal oleh Ibnu Rahmadi (salah satu wakil dari Guru PAI SD). Dalam acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri Yuli Bangun Nursanti dan Pejabat dari Kementrian Agama kabupaten Wonogiri  Heru Budi Santosa.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri  mengajak para guru untuk selalu meningkatkan kedisiplinan. Guru Agama Islam harus bisa memberikan inovasi, kreativitas agar bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien serta menerapkan pembiasan keagamaan disetiap sekolah utamanya dalam hal salat lima waktu.  Selain itu beliau menyarankan agar KKG PAI untuk dapat mengadakan gelar potensi karya baik dari guru maupun siswa guna meningkatkan inovasi pembelajaran maupun memfasilitasi bakat dan minat dari guru dan siswa untuk mewujudkan Wonogiri yang Maju, Mandiri dan Sejahtera.

Sementara Heru Budi Santosa Selaku Wakil dari Pejabat Kementerian Agama menyampaikan tentang   Kompetensi Guru yaitu Profesional, Pedagogik, Kepribadian, Sosial,  Spiritual (Ibadahnya), Leadership ( punya pembawaan yang berkarakteristik untuk menciptakan cikal bakal peserta didik yang beriman dan bertaqwa).

Acara inti makna halalbihalal disampaikan  oleh Sunarno, Ustaz yang juga seorang guru dari Karanganyar ini memberikan materi sekaligus memimpin doa. Dalam tausiahnya dijelaskan bawha halalbihalal akan tercipta jika kita sebagai hamba harus legowo atau menyadari bahwa semua orang itu tidak sama, jangan memaksa orang lain untuk sama dengan kita, dan jangan gunakan ketidaksamaan itu sebagai pembeda dalam perbedaan. Namun sebagai ladang ibadah untuk saling memahami ketidaksamaan dalam kebersamaan.

Dalam halalbihalal paling tidak ada 3 manfaat yang kita peroleh: 1). Legowo (saling memaafkan), 2). Silaturohmi, 3). Berharap semoga kedepannya lebih baik, jika guru harus semakin profesional dalam bekerja. Seberat-beratnya orang membawa barang, lebih berat membawa amanah, yaitu amanah kita sebagai guru.