KKG Gugus Prambanan Kecamatan Nguntoronadi menggelar kegiatan kolektif guru secara virtual dengan topik ”Perangkat Pembelajaran RPP: Merancang Pembelajaran Inovatif Abad 21”. Kegiatan yang dilaksanakan dengan menggunakan Google Meet ini diikuti semua anggota KKG Gugus Prambanan dan dilaksanakan pada Sabtu, 19 Februari 2022 pukul 10.00 WIB. Bertugas sebagai host dalam kegiatan ini Agustina Paramita, guru SD Negeri Bendosari dengan moderator Erna Fellinda, guru SD Negeri Bendosari.
Kegiatan dibuka oleh Marjono, sebagai ketua KKG Gugus Prambanan. Marjono menyampaikan ucapan terima kasih untuk pengurus KKG Gugus Prambanan yang sudah menyelenggarakan KKG secara mandiri. Kegiatan KKG perdana ini diikuti oleh anggota KKG Gugus Prambanan sebanyak 98%. Rencana awal pelaksanaan KKG dilakukan secara luring, karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya dilaksanakan secara daring. Namun hal tersebut tidak mengurangi semangat dalam mengikuti kegiatan ini. Marjono juga menyampaikan bahwa KKG sebagai wadah diskusi untuk penunjang kegiatan belajar mengajar.
Dyah Prihartanti, guru SD Negeri Bendosari selaku narsumber, menyampaikan bahwa dalam rancangan pembelajaran dengan unsur-unsur pembelajaran inovatif abad 2021 siswa menjadi pusat dan guru hanya sebagai fasilitator. Rancangan pembelajaran merupakan suatu prosedur sistematis yang terdiri dari beberapa komponen menjadi satu kesatuan yang saling terkait dan mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu secara konsisten dan teruji. Pembelajaran inovatif abad 21 beberapa unsur, yaitu TPACK (Technological, Pedagogical, Content Knowledge), Pembelajaran berbasis Neuroscience, dan Pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics). Karakteristik rancangan pembelajaran inovatif abad 21 dalam RRP mencakup 6 hal, yaitu kolaborasi peserta didik dan guru, berorientasi HOTS, mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (ICT), berorientasi pada keterampilan belajar dan mengembangkan keterampilan abad 21 (Communication, Collaboration, Creating, Critical Thinking and Problem Formulation atau juga disebut 4C), mengembangkan kemampuan literasi, serata penguatan pendidikan karakter kepada peserta didik. Di akhir sesi peserta dan narasumber melakukan tanya jawab terkait manfaat rancangan pembelajaran inovatif abad 21.