KKG Gugus Jenderal Sudirman Bahas Asesmen Kompetensi Minimum

KKG semua gugus wilayah Kismantoro sukses menyelenggarakan kegiatan kolektif guru pada Sabtu (20 Maret 2021). Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih dua jam, dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh kepala sekolah, guru kelas, dan guru mata pelajaran dengan jumlah peserta kurang lebih 135 orang.

Kegiatan KKG hari ini membahas materi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dengan pokok bahasan pertama yaitu Konsep Asesmen Nasional. Kegiatan dilaksanakan secara virtual menggunakan Microsoft Teams. Peserta mengikuti kegiatan dari sekolah masing-masing bagi peserta dengan jadwal WFO  dan sebagian lagi dari rumah bagi peserta dengan jadwal WFH.

Kegiatan kali ini diselenggarakan oleh KKG Gugus Jenderal Sudirman yang diketuai oleh Agus Budiyanto dari SDN 1 Kismantoro. Bertugas sebagai host Amirudin Yusuf Cahyo Aji dari SDN 2 Ngroto. Narasumber pada materi AKM ini adalah Suyanto dari SDN 2 Klunggen Slogohimo. Kegiatan virtual ini dimoderatori oleh Ita Nur Rama Astuti dari SDN 1 Plosorejo.

Acara KKG diawali dengan pembukaan, dilanjutkan pemutaran lagu Indonesia Raya 3 stanza, dan diteruskan dengan sambutan Korwil Biddik Kecamatan Kismantoro, Sutrisno. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan kolektif guru (KKG) sangat bagus untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru. Oleh karena itu, kegiatan semacam ini harus terus digalakkan khususnya di wilayah Kecamatan Kismantoro.

Acara inti pemaparan materi Asesmen Kompetensi Minimum disampaikan oleh narasumber Suyanto. Beliau menjelaskan Konsep Assasmen Nasional. Assesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah/madrasah dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Kompetensi utama dalam Assesmen Nasional adalah kompetensi mendasar literasi membaca dan numerasi siswa, survei karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter siswa, dan survei lingkungan belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.

Manfaat Asesmen Nasional adalah menghasilkan informasi untuk memantau perkembangan mutu dari waktu ke waktu, menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter siswa, dan memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong sekolah dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.

Peserta AKM adalah seluruh satuan pendidikan, namun tidak diikuti oleh seluruh siswa. Pemilihan sampel siswa dilakukan secara acak, diambil siswa kelas 5, 8, dan 11. Setiap peserta mengerjakan tes literasi membaca, tes literasi numerasi, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.