Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Gajah Mada Kecamatan Paranggupito menyelenggarakan Kegiatan Kolektif Guru (KKG) rutin dengan materi Program Guru Penggerak. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Erwan Dian Trisnanto, Guru Kelas SD Negeri 1 Gunturharjo. Digelar di aula SD Negeri 1 Paranggupito Kecamatan Paranggupito pada Kamis (11/5/2023), kegiatan ini dihadiri oleh seluruh guru kelas se-Gugus Gajah Mada. Kegiatan dibuka oleh pembawa acara Ervina Kristiani, Guru SD Negeri 3 Ketos, pada pukul 09.30 WIB. Kegiatan selanjutnya berupa sambutan oleh ketua KKG Maretika Wulan Safitri. Masih dalam nuansa bulan Syawal, Ervina menghantarkan halal bi halal sebelum masuk ke acara inti.
Acara inti berupa penyampaian materi oleh narasumber. Erwan menyampaikan paparan mengenai Program Guru Penggerak dengan memberi motivasi agar tetap mengikuti regulasi pemerintah dan tidak takut bayangan akan hal-hal yang hendak dijumpai pada Program Guru Penggerak. Erwan menyampaikan gambaran yang akan ditemui atau dipelajari ketika mengikuti Program Guru Penggerak. Peserta KKG mendapatkan gambaran yang jelas sehingga tidak takut untuk mengikuti kegiatan Program Guru Penggerak. Untuk memecah suasana agar tidak membosankan, narasumber membagikan link Padlet untuk diisi oleh peserta KKG dengan pertanyaan “seperti apa murid yang bapak ibu impikan”. Jawaban pada Padlet semua peserta KKG ditampilkan pada layar proyektor agar bisa saling sharing terkait dengan murid yang peserta KKG impikan. Selanjutnya peserta KKG diajak menentukan budaya positif apa yang akan diterapkan oleh peserta KKG dalam mewujudkan impian yang telah dituliskan tersebut.
Acara inti selanjutnya adalah membahas tentang bagaimana membangun keyakinan kelas, segitiga restitusi, dan pembelajaran berdiferensiasi. Semua peserta KKG antusias mengikuti materi yang disampaikan narasumber karena penyampaian yang sangat menarik. Dalam acara ini narasumber mengajak para peserta untuk membuat kesepakatan antara guru dan peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk membangun keyakinan kelas bersama. Dalam pembahasan terkait segitiga restitusi, Erwan menyampaikan untuk menerapkan segitiga restitusi hendaknya berdasar pada kebutuhan dasar peserta didik yakni kasih sayang dan rasa diterima, penguasaan, kesenangan dan kebebasan yang harus diterapkan di dalam kelas. “Segala bentuk permasalahan yang dihadapi peserta didik, kita harus berusaha membantu dalam mengevaluasi diri dan memperbaiki dirinya dengan senang hati tanpa ada unsur keterpaksaan,” imbuh Erwan. Erwan pun menjelaskan bahwa pembelajaran berdiferensiasi sangat penting diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari. “Pembelajaran ini menjadikan peserta didik dapat menerima pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minatnya,” pungkas Erwan.