KKG Diponegoro Griwoyo Bedah Best Practice

Pertemuan rutin KKG Diponegoro membedah best practice sebagai solusi publikasi ilmiah di masa pandemi. Kegiatan digelar Sabtu, 19 Maret 2022 diikuti oleh 34 peserta dari 39 peserta yang seharusnya hadir. Pertemuan dilaksanakan di SDN Gedongrejo. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan pembukaan. Selanjutnya,  sambutan oleh Sunardi sebagai Ketua Gugus Diponegoro. Dalam sambutannya, disampaikan kegiatan KKG diharapkan sebagai sarana pengembangan diri, untuk saling sharing, bantu membantu agar proses pembelajaran  berjalan baik dan kondusif dengan penuh tanggung jawab dan rasa ikhlas.

Materi disampaikan oleh Retno Triastuti dari SDN 2 Tukulrejo. Beliau membawakan materi best practice. Ada 3 point penting yang disampaikan yaitu Hakikat best practice, angka kredit pelaporan best practice, format penulisan best practice. Pada hakikatnya, best practice merupakan laporan kinerja terbaik dari hasil pengalaman langsung, sebagai pendidik atau tenaga kependidikan. Secara individual maupun kelompok pada bidang pembelajaran atau pengelolaan program/kegiatan pendidikan yang memiliki nilai-nilai keunggulan,  kekhasan maupun keunikan tertentu yang dapat diadopsi oleh pendidik atau tenaga kependidikan lainnya. Laporan kinerja tersebut memiliki dampak berarti bagi kemaslahatan peserta didik, rekan kerja ataupun lingkungan kerja. Dalam kegiatan KKG, dipaparkan perbedaan best practice dengan PTK. Dimasa pandemi saat ini salah satu publikasi ilmiah yang relevan  dinilaikan  pada penilaian angka kredit (Peraturan Menpan dan Reformasi BirokrasiNo:Per/16/M.PAN-RB/11/2009) yaitu Membuat makalah berupa tinjauan ilmiah/best practice dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya.

Dalam kegiatan ini peserta KKG dilatih membuat judul best practice sesuai syarat penulisan judul best practice yaitu 1) Struktur judul berupa frasa, judul jangan diawali dengan kata verbal, judul diawali dengan kata nomina, dan menarik. 2) Substansi judul mengandung strategi/prosedur kinerja pendidik/tendik. 3) Hasil/dampak best practice 4) Tempat dan pelaksaan best practice. Selain belajar membuat judul, peserta berlatih membuat rumusan masalah best practice serta bukti fisik yang harus ada jika akan dinilaikan pada penilaian angka kredit.

Setelah penyampaian materi diadakan tanya jawab mengenai materi best practice. Diharapkam setelah acara KKG peserta dapat menyusun best practice berdasarkan pengalaman terbaik dalam pembelajaran maupun dalam pengelolaan kegiatan pendidikan baik individual maupun kelompok. Kegiatan diakhiri dengan penutup oleh pembawa acara dan beliau menyampaikan semoga kegiatan tersebut bermanfaat untuk seluruh peserta KKG. Acara KKG Diponegoro berjalan dengan lancar dan berakhir pada pukul 11.30.