Sekolah merupakan salah satu sarana dan prasarana bagi seorang siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar guna menambah khasanah keilmuannya. Mulai dari ilmu dasar seperti membaca, menulis dan berhitung, adapula ilmu pengetahuan dasar alam dan sosial, keolahragaan dan kesehatan hingga pembentukan karakter. Sekolah membagi siswa dalam beberapa kelompok umur supaya materi pembelajaran yang disampaikan dapat tersalurkan sesuai dengan kemampuan siswa. Pengelompokkan umur tersebut disebut dengan pembagian kelas. Kelas dalam hal bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran sesuai dengan kelompok umurnya. Praktik pembelajaran di dalam kelas ini membutuhkan keteraturan, keteraturan tersebut nanti guna mengatur kelas tetap kondusif. Selain mengatur kelas tetap kondusif, fungsi lainnya adalah untuk memberikan motivasi belajar bagi siswa.
Pada kegiatan KKG Jendral Sudirman kali ini masuk paket ke 2 dengan tema Program Guru Penggerak bertopik Keyakinan Kelas dengan narasumber Reki Andriawan guru SDN 1 Mlopoharjo yang merupakan Calon Guru Penggerak angkatan 7. Pada awal pembahasan Reki menyampaikan pentingnya membuat kesepakatan kelas di awal pembelajaran guna memberikan keteraturan dan motivasi bagi siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Kesepakatan kelas dibuat sesuai dengan kebutuhan kelas dan merupakan kesepakatan yang dibuat secara bersama antara guru dan siswa. Contoh kesepakatan kelas seperti datang tepat waktu, membuang sampah pada tempatnya, aktif dalam kegiatan pembelajaran, menggunakan smartphone sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu juga disampaikan mengenai Teori Kontrol Disiplin positif yang berguna dalam melaksanakan kesepakatan kelas yang telah dibuat. Dimana kita tidak bisa mengontrol orang lain, kita hanya bisa mengontrol diri kita sendiri. Semua perilaku mempunyai tujuan. Dari ketiga teori motivasi kita harus mengarahkan siswa untuk dapat “menghargai diri sendiri”, karena itu merupakan motivasi intrinsik dari dalam diri tanpa paksaan. Itulah alasan pentingnya di buat “keyakinan Kelas” berdasarkan kesepakatan-kesepakatan yang telah di bicarakan dan didiskusikan Bersama. Dengan membuat “Keyakinan Kelas” Bersama-sama diharapkan motivasi Intrinsik atau internal dari diri siswa akan tumbuh. Sehingga akan tercipta budaya positif dalam pembelajaran yang akan membuat siswa aman, nyaman dan senang dalam belajar sesuai dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara. Adapun Langkah-Langkah utama dalam menetapkan keyakinan kelas serta pendalamannya sebagai berikut : berdiskusi memunculkan peraturan-peraturan yang perlu ditaati warga kelas, mengubah peraturan-peraturan menjadi kalimat yang lebih positif, menyarikan peraturan-peraturan menjadi nilai-nilai kebajikan/keyakinan kelas, berdiskusi mengenai gambaran perilaku yang mencerminkan keyakinan kelas, berdiskusi mengenai peran seluruh warga kelas, meninjau ulang keyakinan kelas dari waktu ke waktu.