K3S Purwantoro Selenggarakan Rapat Virtual

Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat dan aktivitas para guru ataupun kepala sekolah di Kecamatan Purwantoro. Hal itu telah dibuktikan dengan diselenggarakannya rapat virtual pada Senin, 18 Mei 2020 oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Purwantoro dengan Pengawas TK/SD Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Purwantoro. Rapat virtual ini terselenggara dengan dukungan Tim Pengembang Konten Pendidikan dan Pembelajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri. Rapat virtual yang baru pertama kali digelar di Purwantoro ini diikuti oleh 36 kepala sekolah SD/MI se-Kecamatan Purwantoro.

Host (Sudarno,S.Pd.,M.Pd) sedang mengatur jalannya vicon

Diawali dengan pembukaan oleh Host, Sudarno,S.Pd.,M.Pd., rapat virtual ini menghadirkan Sri Hartono,S.Pd.,M.Pd (Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Purwantoro). Sri Hartono menyampaikan beberapa hal yaitu: 1) Wonogiri Inovation Award (WIA 2020); 2) Sekolah Adhiwiyata; dan 3) Input Realisasi BOS Tahap I.

“Walaupun pandemi Covid-19 belum mereda, Aparatur Sipil Negara (ASN) tetap melaksanakan tugas dengan jadwal yang telah ditentukan dari atasan. Para guru dan kepala sekolah wajib mengerjakan administrasi sebagai bukti fisik melaksanakan tugasnya. Dokumen kelulusan siswa kelas VI harus segera dikerjakan karena ujian sekolah ditiadakan”, kata Sri Hartono mengawali materinya.

Korwil Purwantoro ini juga menyampaikan agar tetap melaksanakan GBPLHS dan melaporkan secara berkala ke Dinas P dan K Kabupaten Wonogiri. Selain itu Sri Hartono juga menyampaikan bahwa akan ada survey pembelajaran secara acak dari Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Pusat penelitian kebijakan, yaitu tanggal 13 s.d 19 Mei 2020. Oleh karena itu para guru diminta membuka akun SIM PKB dan meneruskan informasi di akun tersebut kepada pihak yang ditentukan. Di bagian akhir materinya, Sri Hartono menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri telah membuka Forum Publikasi Berita Pendidikan Wonogiri, para guru dapat berpartisipasi aktif sebagai pengisi konten mapun pembaca berita dengan tautan http://dinaspdank.wonogirikab.go.id

Pemateri berikutnya adalah Warsino,S.Pd (Ketua K3S Purwantoro). Dalam paparannya Warsino menyampaikan tentang peniadaan penilaian dan pemberian penghargaan calon sekolah Adiwiyata Nasional dan mandiri tahun 2020. Untuk itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri mengoptimalkan semua sekolah agar melaksanakan gerakan PBLHS (Peduli & Berbudaya Lingkungan Hidup Sekolah) gerakan PBLHS tadi diharapkan mampu menuju sekolah HEBAT ( Harum, Elok, Bersih, Asri, dan Tertib).

Setelah selesai materi dari ketua K3S, dilanjutkan sosialisasi Siplah oleh Joko, pimpinan CV. Caressa Mandiri Jatisrono yang menyediakan barang dan jasa untuk keperluan sekolah. Hal ini penting, karena sesuai petunjuk teknis BOS 2020 belanja barang dan jasa dengan dana BOS harus melaui Siplah. Dalam paparannya, pria yang suka olahraga bersepeda ini menyampaikan bahwa CV. Caressa Mandiri Jatisrono siap menjadi mitra sekolah di Wonogiri dalam hal penyediaan barang dan jasa untuk keperluan sekolah, mulai dari ATK, dan barang modal seperti Laptop, Printer, LCD Proyektor, dan lain-lain.

Moderator (Sri Sutantini,S.Pd.,M.Pd) sedang memandu pelaksanaan vicon

Pemateri terakhir adalah Sudarno,S.Pd.,M.Pd yang menyampaikan materi Penyusunan DUPAK untuk kenaikan Pangkat periode 1 Oktober 2020. Dalam paparannya, Sudarno menyampaikan bahwa saat ini para guru yang telah memenuhi syarat dapat segera mengajukan berkas kenaikan pangkat. Penyusunan itu harus sesuai dengan surat edaran dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri nomor 800/1782 tanggal 14 Mei 2020. Untuk meminimalkan kesalahan, pengiriman berkas tersebut harus sudah diterima oleh Tim PKB Kecamatan Purwantoro pada tanggal 28 Mei 2020. Sesi terakhir tanya jawab yang dipandu oleh moderator Ibu Sri Sutantini,S.Pd.,M.Pd. Beberapa peserta rapat virtual terlihat aktif berdiskusi dengan narasumber. Terdapat beberapa kendala dalam penyelenggaraan rapat virtual ini, terutama jaringan internet yang tidak stabil sehingga seringkali suara dari narasumber tidak diterima peserta rapat dengan jelas.