WONOGIRI-Sugiarti guru di SDN 4 Wonoboyo Korwil Kecamatan Bidang Pendidikan Wonogiri terlihat antusias menceritakan pengalamannya selama proses pembelajaran jarak jauh di kelas 1 pada sekolahannya. Ia terpaksa mengadakan home visit atas permintaan orangtua siswa kelas 1 karena masih ada beberapa siswanya belum lancar dalam membaca. Meskipun ada keraguan dalam berkunjung ke rumah siswa-siswanya yang berjumlah 11 orang, ia tetap melaksanakan tugasnya sebagai guru dan abdi masyarakat. Protokol kesehatan secara ketat tetap ia terapkan. Ia mendapatkan keluhan orangtua akan malasnya anak belajar dirumah, banyak orangtua siswa yang menghendaki segera masuk sekolah seperti biasanya.
Itulah salah satu moment yang terjadi saat Sukatmi, S.Pd.,M.Pd selaku Korwil Kecamatan Bidang Pendidikan Wonogiri berinteraksi dengan peserta kegiatan Join With Us Perangkat Pembelajaran Jarak Jauh yang diselenggarakan oleh KKG Gugus Mawar Kecamatan Wonogiri, Selasa 16 Februari 2021 tersebut. Dalam kegiatan virtual tersebut, Sukatmi, S.Pd.M.Pd. memaparkan materi kepada guru kelas dan juga kepala sekolah se Gugus Mawar tentang Strategi dan Pembelajaran Jarak Jauh. Dihadapan sekitar 60 peserta vicon, Beliau menuturkan ada 3 strategi pembelajaran jarak jauh yaitu: menggunakan pendekatan scaintific, mengacu perkembangan situasi dan kondisi saat ini serta melibatkan semua pihak yang berkepentingan. Beliau juga berpesan kepada seluruh guru, khususnya di Gugus Mawar Kecamatan Wonogiri untuk menghindari beberapa hal negatif terkait pembelajaran jarak jauh.
Dalam kegiatan yang dipandu oleh host Hardiyanti, S.Pd dari SDN 2 Bulusulur dan dimoderatori oleh Erik Dwi Handayani, S.Pd.SD dari SDN 1 Wonoboyo tersebut, Beliau berpesan untuk menghindari 4 hal dalam pembelajaran jarak jauh, yaitu: (1) Membuat aturan dan tugas yang tidak memahami kondisi murid dan orang tua, (2) Memberi tugas yang mendorong murid berinteraksi dengan banyak orang/berkerumun, (3) Hindari menuntut orang tua untuk mendampingi penuh murid tanpa mempertimbangkan faktor kendala dalam melakukan pendampingan dan (4) Memberi tugas hanya dari satu sumber atau buku teks semata bahkan tanpa memberikan materi.
Kegiatan yang disiarkan secara live streaming lewat channel https://youtu.be/xknv5xQ3RJI tersebut, Sukatmi S.Pd.,M.Pd juga menyampaikan 2 prinsip dalam pembelajaran jarak jauh. Yang pertama Prinsip tidak membahayakan. Sebagaimana guru di seluruh dunia mencoba untuk mengurangi 1 kemungkinan kerugian dalam belajar karena gangguan sekolah, keselamatan dan kesejahteraan siswa (students well-being) harus menjadi hal terpenting untuk dipikirkan. Upaya penyampaian kurikulum secara jarak jauh tidak menciptakan lebih banyak stres dan kecemasan bagi siswa dan keluarganya. Dan yang kedua prinsip realistis. Guru hendaknya memiliki ekspektasi yang realistis mengenai apa yang dapat dicapai dengan pembelajaran jarak jauh, dan menggunakan penilaian profesional untuk menilai konsekuensi dari rencana pembelajaran tersebut.