Jawab Isu Muatan Lokal, MGMP Bahasa Jawa Subrayon 04 Gelar KKG

MGMP Bahasa Jawa Subrayon 04 melaksanakan Kegiatan Kolektif Guru (KKG) Paket 4 dan diikuti secara daring oleh Guru Bahasa Jawa Kabupaten Wonogiri di Satminkal masing-masing pada Kamis (28/7/2022). Pertemuan ini merupakan tatap muka pertama setelah pandemi, dengan rasa syukur yang tidak terhingga dan mentaati protokol kesehatan. Kegiatan dengan kombinasi luring dan daring ini merupakan pertemuan pertama dari 3 pertemuan yang direncanakan.

Kegiatan dibuka oleh Ariyani selaku host dan dilanjutkan oleh moderator, Sularto dengan menghadirkan narasumber Suliyanto selaku Koordinator MGMP Bahasa Rayon Kabupaten Wonogiri. Bertempat di SMP Negeri 1 Jatisrono KKG Paket 4 dalam tema “ Mapel Bahasa Jawa dalam Kurikulum Merdeka”. Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala SMP Negeri 1 Jatisrono, Tri Murwanto. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan selamat datang dan selamat berkegiatan di SMP Negeri 1 Jatisrono bagi yang mengikuti secara luring maupun daring.

Di dalam materi ini, Suliyanto menjelaskan dalam Kurikulum Merdeka ini, Bahasa Jawa sangat penting untuk dipelajari. Karena Bahasa Jawa sangat berkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila. Bahasa Jawa dapat berdiri sendiri sebagai bagian dari intrakurikuler. Melalui Profil Pelajar Pancasila, siswa diharapkan memiliki budi pekerti yang luhur melalui unggah-ungguh dan pembelajaran Bahasa Jawa sesuai dengan tujuan Pancasila.

Istilah baru dalam Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Bahasa Jawa pada dasarnya sama dengan mapel lain dan pada Kurikulum Merdeka, Bahasa Jawa sebagai mata pelajaran wajib di Jawa Tengah. Bahasa Jawa tidak dapat digabungkan dengan mapel lain. Komponen pembelajaran Bahasa Jawa diharapkan berbasis Multimedia sesuai dengan masa kini, seperti istilah njawani tetapi tetap njamani, untuk menyempurnakan pola pikir yang mengarah pada jati diri pelajar berupa pocapan, patrap dan polatan, yang bisa diterapkan dalam capaian pembelajaran di kelas.

Kegiatan ini dapat diambil kesimpulan bahwa ATP (Alur Tujuan Pembelajaran), CP (Capaian Pembelajaran) dan Modul Ajar pada mata pelajaran Bahasa Jawa masih diteliti dan dipelajari bersama. Proses penilaian atau asesmen akan disesuaikan seperti pedoman yang ada dalam panduan buku saku Kurikulum Merdeka.

Saat sesi tanya jawab, muncul berbagai pertanyaan aktif dari para peserta sehingga jalannya kegiatan MGMP menjadi lebih hidup. Suliyanto mampu menjawab kekhawatiran guru Bahasa Jawa terhadap Kurikulum Merdeka ini.

Harapan dari KKG ini agar pembelajaran Bahasa Jawa di Kurikulum Merdeka dapat berjalan sesuai dengan pedoman yang ada, tanpa mengurangi kaidah-kaidah yang berhubungan dengan budaya Jawa. Kegiatan diakhiri oleh host dengan membaca hamdalah dan doa.