
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri bekerjasama dengan FKKG Penjasorkes Kabupaten Wonogiri mengadakan kegiatan “Spirit Upgrading Guru Penjasorkes Sekolah Dasar se- Kabupaten Wonogiri”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa 31 Agustus 2021, secara virtual melalui aplikasi Microsoft Teams. Kegiatan ini diikuti guru Penjasorkes se-Kabupaten Wonogiri kurang lebih 316 peserta. Hadir sebagai pemateri sekaligus membuka acara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri, Yuli Bangun Nursanti dan Kabid PTK SD Retno Puspito Rini. Acara dimulai pukul 09.00 oleh host Aang Prayitno dengan menyapa peserta kegiatan, dilanjutkan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa pembukaan. Prakata dari ketua KKG Penjasorkes Edi Sumarsono (Ketua 2). Beliau menyampaikan beberapa kegiatan yang pernah dan akan dilakukan oleh guru Penjasorkes dalam rangka meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran terutama di era pandemi Covid 19 ini dan juga menyampaikan kondisi guru/ jumlah dan rasio guru Penjasorkes serta memberikan semangat kepada peserta.
Acara inti kegiatan di pandu moderator Davit Anggar Kusuma. Awal acara inti sambutan sekaligus membuka acara vicon oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri Wonogiri, Yuli Bangun Nursanti. Dalam kesempatan ini, Yuli menyampaikan akan peran penting guru Penjasorkes khususnya di masa pandemi dalam menanamkan budaya hidup bersih dan sehat. Lebih lanjut, Yuli juga menyampaikan materi Pendidikan di Masa Depan bahwa anak-anak yang lahir setelah tahun 1982 ketika mencapai usia 21 tahun mereka menghabiskan 10.000 jam untuk bermain video, menonton televisi selama 20.000 jam, menghabiskan 10.000 jam memakai telepon gengam. Namun demikian mereka juga meluangkan kurang dari 5.000 jam untuk membaca. Tantangan bagi guru yang akan datang bagaimana menjadikan murid-murid di sekolah kita saat ini menjadi pemimpin babak 2 dari abad 21.
Materi kedua oleh Kabid PTK SD, Retno Puspito Rini. Dalam paparan materinya beliau menyampaikan sosok ideal seorang guru Penjasorkes. Seorang guru Penjasorkes harus menguasai empat kompetensi guru yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik. Selain itu seorang guru Penjasorkes harus memiliki kebugaran yang baik, memiliki berat badan yang ideal, harus disiplin dan cekatan, harus memiliki sikap yang baik (sportif, jiwa sosial, tengang rasa, kreatif dan inovatif dan sense of behavior, harus memiliki jiwa kepemimpinan dan harus memiliki moralitas yang baik. Seorang guru Penjasorkes harus bisa menjadi sosok teladan baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Dari paparan kedua pemateri dapat disimpulan bahwa sebagai seorang guru Penjasorkes haruslah tetap menebar kebaikan di manapun berada, karena sebaik apapun kurikulum yang diterapkan jika tidak menghasilkan sebuah kebaikan apalah artinya dan sebaik apapun kurikulum jika guru tidak memiliki integritas dan profesionalitas maka akan sama saja hasilnya. Kurikulum bisa berganti-ganti model pembelajaran boleh berubah tapi satu hal yang pasti peran guru takkan tergantikan.