FKKG Karangtengah Gelar Pertemuan Bahas Model Pembelajaran STEM

Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) Karangtengah kembali menggelar kegiatan secara virtual via google meet pada Rabu, 1 September 2021 pukul 09.00-11.00 WIB. Pada pertemuan kali ini FKKG Karangtengah mengangkat materi model pembelajaran STEM dengan narasumber Armaytu Harhara, guru kelas dari SD Negeri 2 Ngambarsari Karangtengah. Sebelumnya Armaytu Harhara pernah mengikuti pelatihan STEM yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri bekerja sama dengan SEAMOLEC. Model pembelajaran ini merupakan hal baru bagi guru di Karangtengah. Oleh karena itu, dengan dikupasnya materi STEM ini diharapkan mampu memberikan inspirasi dan gambaran mengenai model pembelajaran tersebut sehingga guru dapat mengaplikasikannya dalam pembelajaran yang relevan.

Acara virtual model pembelajaran STEM FKKG Karangtengah ini dipandu oleh Basuki Rohman selaku host dan Nur Fitriah sebagai moderator. Acara dibuka dengan bacaan basmallah bersama dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Peserta kegiatan adalah seluruh guru kelas SD dari dua gugus KKG yang ada di wilayah Karangtengah, yakni Ki Hajar Dewantara dan Wukiretawu. Acara pertama sambutan Korwilcam Biddik Karangtengah, Maryono. Beliau menyampaikan harapan ke depan bahwa model pembelajaran STEM dapat diterapkan oleh guru dalam pembelajaran dan berimplikasi positif menjadikan siswa aktif, kreatif, dapat mengeksplor kemampuan yang dimilikinya, serta dapat mempersiapkan siswa untuk bersaing di era teknologi sekarang ini.

Armaytu Harhara menyampaikan bahwa STEM merupakan suatu pendekatan interdisipliner yang mampu mengatasi permasalahan pendidikan pada saat ini. STEM juga merupakan kegiatan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pengaplikasian model pembelajaran STEM terdiri atas empat komponen yaitu science, technology, engineering, dan mathematics. Sciense merupakan kajian tentang fenomena alam yang melibatkan observasi dan pengukuran berbagai wahana untuk menjelaskan secara objektif alam yang selalu berubah. Technology merupakan inovasi manusia yang digunakan untuk memodifikasi alam agar memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia dalam memperbaiki kualitas hidup. Engineering merupakan pengetahuan dan keterampilan untuk memperoleh dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan untuk mendesain dan mengonstruksi mesin, peralatan, sistem, material, dan proses yang bermanfaat bagi manusia. Sedangkan, mathematics adalah cabang ilmu yang berkenaan dengan pola dan hubungan dalam pemecahan masalah. Pendekatan STEM dapat dilaksanakan dengan penggunaan minimal dua komponen yang terkandung di dalamnya. Pelaksanaan pendekatan tersebut dimulai dengan melakukan analisis STEM yaitu identifikasi kompetensi dasar (pengetahuan atau keterampilan), menentukan kegiatan (proses, sistem, atau produk), memilih kegiatan dan identifikasi komponen STEM pada kegiatan tersebut, dan merumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK) sebagai penanda pencapaian KD yang dapat diukur atau diobservasi.

Pada akhir acara dilakukan sesi tanya jawab. Basuki Rohman guru SD Negeri 3 Purwoharjo menyampaikan usulan bahwa materi STEM lebih efektif dilaksanakan secara luring jika sudah memungkinkan. Sedangkan Suryanti guru SD Negeri 2 Ngambarsari menanyakan tentang pengaplikasian STEM yang digabungkan dengan muatan pelajaran lainnya. Sebagai penutup, Armaytu Harhara selaku narasumber menyampaikan bahwa memang materi ini akan jauh lebih maksimal dan mudah dipahami jika dilakukan secara luring dengan praktik dan bimbingan secara langsung, tetapi kondisi saat ini belum memungkinkan untuk dilaksanakan pertemuan tatap muka.