Bagian Sekda Pemda Wonogiri bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri selenggarakan Workshop Menulis Cerita Fiksi Jawa. Kegiatan In Service 1 dilaksanakan pada Sabtu, 4 November 2021 yang diikuti 50 peserta dari seluruh wilayah Wonogiri dipandu oleh Rohmah Jimi Sholihah. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB, diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya, dan dilanjutkan doa yang dipimpin oleh Nanang Sarul Sani. Laporan kegiatan disampaikan Eryka Prabandari sebagai ketua panitia dengan menyampaikan tujuan kegiatan. Kesepakatan belajar disampaikan panitia yaitu tetap menjaga protokol kesehatan, tidak membunyikan HP, datang tepat waktu, berpartisipasi aktif dengan hati gembira, dan menjaga kebersihan.
Acara berikutnya sambutan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan oleh Yuli Bangun Nursanti yang dilanjutkan materi Kebijakan Umum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Beliau menyampaikan ragam literasi yang terdiri atas literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, literasi budaya, dan literasi kewarganegaraan yang harus dikembangkan di sekolah sehingga mewujudkan gerakan literasi sekolah. Mengajar tidak hanya sekadar menransfer ilmu saja. Saat mengenalkan anak Bahasa Jawa, anak harus mengalami dengan mengimplementasikan ilmu perolehannya di sekolah dan dalam kehidupan. Kegiatan workshop ini difokuskan pada terciptanya produk atau karya dari peserta. Di akhir materi beliau membuka kegiatan Pelatihan Menulis Cerita Fiksi Jawa secara resmi.
Agenda selanjutnya paparan materi oleh Kasi PTK SD, Stefany Agung Sedayu. Beliau menjelaskan tentang PKB yang terdiri atas PD, PI, dan KI. Ada 10 jenis publikasi ilmiah yaitu presentasi di forum ilmiah, hasil penelitian, tinjauan ilmiah, tulisan ilmiah populer, artikel ilmiah, buku pelajaran, buku pendidikan, karya terjemahan, dan buku pedoman guru. Beberapa pertanyaan dari peserta tentang PKB dan PAK dijawab dan dijelaskan oleh narasumber dengan baik. Beliau juga memotivasi peserta untuk mampu membuat karya dan menilaikan dalam PAK.
Pemateri berikutnya Kabid Kebudayaan, Eko Sunarsono yang menyampaikan UU nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan. Pemajuan kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan. Beberapa cerita fiksi seperti Joko Tingkir, Donoloyo, dan Sokoboyo sebenarnya masih perlu digali lagi untuk mendapatkan pesan yang masih tertutupi, sehingga dapat dijadikan bahan cerita yang berisi pesan edukasi.
Pemateri berikutnya adalah Joko Susilo, memberikan motivasi peserta dengan mengajak menyanyikan tembang dolanan yang mengandung pesan karakter tinggi yaitu Esuk-Esuk. Langkah agar budaya Jawa tidak hilang, maka diharapkan peserta mampu menyampaikan pada siswa dengan baik. Guru yang menulis, karyanya akan menjadi abadi dan dapat dimanfaatkan oleh generasi penerus. Manfaat menulis menyehatkan hati dan pikiran, mengabadikan “diri kita”, menyebarkan gagasan kita secara masif, ajang promosi, dan mendatangkan penghasilan.
Pemateri terakhir adalah Didit Setyo Nugroho, yang menyampaikan teknik menulis cerita fiksi. Beberapa contoh karya yang telah beliau tulis seperti skenario film pendek Bapakku Wayang yang telah menjuarai lomba, dan karya fiksi lain untuk menginspirasi peserta agar mendapatkan gambaran. Akhir kegiatan disampaikan tugas kepada peserta untuk membuat cerita fiksi yang berasal dari kecamatan masing-masing. Hasil tugas tersebut akan didiskusikan dan dipresentasikan pada kegiatan In Service 2 dan 3. Kegiatan ditutup tepat pukul 14.00 WIB.