Wayang merupakan salah satu seni tradisi yang ada di Kabupaten Wonogiri. Wayang masih mendapat tempat dihati masyarakat wonogiri serta diposisikan sebagai jatidiri bangsa, sebagai bentuk refleksi pembelajaran diri, dan sebagai kesenian warisan dari leluhur Indonesia. Derasnya arus informasi serta begitu cepatnya laju teknologi, ternyata tidak banyak berpengaruh kepada bagaimana masyarakat wonogiri menilai kebudayaan mereka. Dalam hal ini termasuk bagaimana menempatkan budaya wayang kulit dalam perspektif mereka. Masyakarat wonogiri menempatkan budaya wayang kulit sebagai tontonan juga tuntunan kehidupan.
Dinas P dan K melalui Bidang Kebudayaan menggelar workshop pedalangan di Aula Gedung B, Rabu (5 Juni 2024).Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk tindak lanjut sesuai amanat UU No.5 Tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan. Dilaksanakan sebagai persiapan festival dalang cilik dan remaja tahun 2024, workshop pedalangan dihadiri oleh 30 peserta dari unsur seniman dalang, guru dalang, dan pemerhati wayang.
Dihadirkan dalam workshop ini adalah dalang muda yaitu MPP Bayu Aji dan Ki Putut Wijanarko sebagai narasumber. Dalam materinya para narasumber menyampaikan beberapa aspek penting tentang aturan-aturan terkait lomba yang akan dilaksanakan. “waktu tampil peserta yang akan ditandai oleh lampu khusus yang akan disediakan oleh panitia, teknik kepiawaian para peserta dalam memainkan boneka wayang, dan pengolahan lakon/cerita yang menarik yang akan dibawakan oleh peserta,” jelas Ki Putut Wijanarko.
MPP Bayu menambahkan, “dengan adanya workshop ini harapannya para peserta nantinya bisa lebih menyiapkan semua dengan sebaik mungkin mengingat acara yang akan dikemas secara meriah seperti pada tahun-tahun sebelumnya.”