Dongkrak Literasi, SMP Negeri 2 Girimarto Luncurkan Inovasi RAISA

Kegiatan literasi sekolah merupakan sebuah kegiatan untuk menumbuhkan budi pekerti peserta didik sekaligus untuk menumbuhkan minat membaca pada diri peserta didik.  Kegiatan literasi yang telah dilakukan di SMP Negeri 2 Girimarto bertujuan untuk meningkatkan minat serta keterampilan membaca dari peserta didik, sehingga diperlukan suatu upaya untuk merefleksikan kegiatan literasi membaca tersebut agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan yang diperolehnya dari kegiatan literasi.

Dari kegiatan literasi yang telah dilakukan di sekolah, masih ada beberapa kendala untuk mengoptimalkan kegiatan literasi membaca pada peserta didik, di antaranya kurang tersedianya buku – buku yang menarik bagi peserta didik. Selain itu, kurangnya  refleksi membaca dari para peserta didik masih dirasakan sehingga esensi dari kegiatan literasi membaca belum mereka pahami.

SMP Negeri 2 Girimarto meluncurkan inovasi untuk mengatasi hal tersebut. Inovasi yang dilakukan di sekolah adalah dengan menyediakan beragam jenis dan judul buku yang dapat digunakan dalam kegiatan literasi membaca ataupun dalam pojok baca kelas, serta dengan menggunakan teknik refleksi membaca RAISA (Rasa, Ilmu, dan Satu Langkah kecil perubahan).

Menurut penanggung jawab inovasi RAISA, Ankai Wahyuni Tanjung Handayani, teknik refleksi RAISA ini merupakan teknik refleksi membaca yang diharapkan dapat meningkatkan minat dan keterampilan membaca pada peserta didik.

“Teknik refleksi RAISA merupakan akronim dari R adalah Rasa, yang berarti perasaan apa yang dirasakan oleh peserta didik saat melakukan kegiatan membaca, I adalah Ilmu apa yang diperoleh peserta didik setelah melakukan kegiatan membaca, dan SA adalah Satu Langkah perubahan kecil apa yang akan dilakukan peserta didik setelah kegiatan membaca berakhir,’ tegas Ankai.

Sebelum dilaksanakannya inovasi refleksi membaca dengan Teknik RAISA, menurut  Ankai, peserta didik tidak memahami isi bacaan dan pembelajaran yang diperoleh dari bacaan. Peserta didik juga disebut kesulitan dalam menceritakan kembali isi dari bacaan yang telah dibacanya.

“Setelah digunakannya refleksi membaca dengan Teknik RAISA ini ternyata dapat meningkatkan minat membaca dari peserta didik, hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah peminjaman buku dari perpustakaan, serta adanya peningkatan keterampilan membaca peserta didik yang dilihat dari kemampuan peserta didik untuk memahami bacaan dan mengaitkannya dengan pegalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif yang ditunjukkan dengan hasil karya tulis peserta didik (sinopsis, puisi, majalah dinding), diskusi kelompok, dan kunjungan ke perpustakaan yang semakin meningkat” pungkas Ankai.

Teknik refleksi membaca RAISA yang diluncurkan SMP Negeri 2 Girimarto merupakan inovasi baru dalam kegiatan literasi membaca di sekolah, yang dilakukan setelah kegiatan literasi membaca dengan cara menuliskan refleksi membaca pada kertas sticky note dan ditempelkan pada pohon literasi kelas. Teknik RAISA tidak hanya dapat digunakan dalam kegiatan literasi membaca saja, tetapi teknik ini dapat digunakan dalam refleksi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bagi peserta didik.  Keunggulan lain dari penggunaan teknik refleksi RAISA ini adalah kemudahan dalam mengingat langkah refleksi.  Hanya dengan 3 (tiga) langkah refleksi maka peserta didik dapat merefleksikan hasil dari pembelajarannya dalam kegiatan literasi membaca. (AD)