SMP Negeri 1 Baturetno kembangkan inovasi SEPATU EMAS (keSEPAkaTan Untuk kElas MAtematika Spensaba) untuk membentuk budaya positif di sekolah terutama lingkup terkecil yaitu di dalam kelas. Inovasi ini diprakarsai V. Ari Widyaningtyas, salah satu guru di SMP Negeri 1 Baturetno.

Menurut Ari, suatu tindakan atau perilaku di dalam kelas dapat menentukan terciptanya sebuah lingkungan positif. Ari menambahkan, tindakan atau perilaku di dalam kelas tersebut menjadi sebuah kebiasaan, yang akhirnya membentuk sebuah budaya positif. “Dalam membentuk budaya positif perlu diciptakan dan disepakati keyakinan-keyakinan atau prinsip-prinsip dasar bersama di antara para warga kelas,” jelas Ari.

Dalam upaya mewujudkan murid yang merdeka dan memotivasi agar lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, dibanding dengan sekadar mengikuti serangkaian peraturan, maka Ari bersama dengan rekan guru dan karyawan di SMP Negeri 1 Baturetno meluncurkan inovasi berupa  SEPATU EMAS.

Ari mengatakan bahwa diperlukan suatu keyakinan yang sudah disepakati, daripada murid hanya mendengarkan peraturan-peraturan yang mengatur harus berlaku begini atau begitu. “Kesepakatan kelas merupakan sebuah pendekatan yang mengedepankan peran aktif murid sebagai subjek pendidikan sehingga setiap pendapat murid perlu dihargai. Kesepakatan – kesepakatan itu kemudian disusun dalam suatu keyakinan kelas,” jelas Ari. Menurut Ari, keyakinan kelas berupa penyataan – pernyataan universal yang dibuat dalam bentuk kalimat positif dengan bahasa sederhana, mudah diingat dan dipahami oleh semua warga kelas.

Ari menambahkan, murid diarahkan memunculkan usulan, ide, dan gagasan tentang bagaimana mewujudkan kelas nyaman, sekaligus disiplin. Kesepakatan dapat diperbaiki dan dikembangkan secara berkala sesuai dengan kodrat anak dan kodrat zaman. Dengan adanya kesepakatan kelas ini, murid dapat belajar secara kolaboratif dan mempunyai integritas sehingga prestasi Matematika yang ditargetkan dapat tercapai.