Forum KKG Kecamatan Tirtomoyo mengadakan pertemuan KKG dengan materi AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) sesi ke-2 (Senin, 15/2/2021). Kegiatan ini masih dilaksanakan secara virtual karena pandemi Covid-19. Meskipun terkendala sinyal dan teknis lainnya, peserta tetap antusias.
Kegiatan virtual ini masih menggunakan aplikasi Microsoft Teams dan Live Streaming Youtube seperti minggu lalu dengan pengantar dari ketua KKG Gugus Slamet Riyadi, Muhammad Amin S.Pd. Beliau menyampaikan puji syukur atas terselenggaranya acara ini dan mohon bimbingan dari pengawas SD Korwilcam Bidik Kecamatan Tirtomoyo. Peserta diharapkan menyimak dan memahami materi yang akan disampaikan oleh Sutarman, S.Pd., M.Pd. Beliau juga menekankan agar tetap mematuhi protokol kesehatan (memakai masker, jaga jarak, cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir).
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Sutarman S.Pd., M.Pd selaku Pengawas SD Korwil Kecamatan Bidik Tirtomoyo. Materi yang disampaikan yaitu tentang AKM pengganti Ujian Nasional (UN) dan AKM merupakan sistem evaluasi pendidikan serta tentang siaran pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 293/sipers/AG/X/2020. Beliau menyampaikan bahwa tujuan AKM yaitu mendorong perbaikan mutu pendidikan dan hasil belajar peserta didik selain itu AKM tidak hanya dirancang sebagai pengganti UN tetapi juga sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan dan tidak lagi mengukur capaian peserta didik secara individu. Kemudian tentang kebijakan Ujian Nasional dan Asesmen Nasional maka pemerintah dan pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap pengelola, satuan, jalur, jenjang dan jenis pendidikan (UU sisdiknas, pasal 59 ayat 1) peranan pemerintah yang seperti ini belum terjadi dan belum ada. Jadi kesimpulannya kebijakan UN sampai saat ini masih dalam posisi dibekukan, tugas BSNP untuk menyelenggarakan UN ditangguhkan sampai terbentuknya kebijakan baru tentang Ujian Nasional (UN), Asesmen Nasional pada tahun 2021 dilakukan sebagai pemetaan dasar (basiline) dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan murid. Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya untuk sekolah hanya sebagai pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya.
Selanjutnya, sasaran AKM adalah semua guru, kepala sekolah, semua sekolah, semua jenjang SD/MI, SMP/Madrasah/ Tsanawiyah (MTs), SMA. Beliau juga menyampaikan bahwa AKM dan implikasinya pada pembelajaran merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan partisipasi positif pada masyarakat. Ada dua kompetensi mendasar yang diukur AKM yaitu literasi membaca dan literasi matematika, sedangkan tujuan AKM dalam pembelajaran terdapat 3 komponen penting yaitu, kurikulum ( apa yang diharapkan akan dicapai), pembelajaran (bagaimana mencapai), dan asesmen (apa yang sudah dicapai). Desain AKM, ada 4 bagian yaitu, latar belakang, tujuan, ruang lingkup, bentuk soal AKM.
Di akhir materi ada sesi tanya jawab tentang pelaksanakan ulangan harian apakah mengacu pada AKM. Narasumber menjawab bahwasannya tujuan Asesmen Nasional untuk memperbaiki pembelajaran maka penilaian ulangan harian mengacu pada AKM. Saat ini untuk sampling yaitu kelas 5, tetapi untuk kelas lain juga mengikuti sebagai latihan.
Di akhir acara, moderator mengucapkan terima kasih kepada narasumber dan seluruh peserta yang telah berpartisipasi pada acara ini dan mengingatkan untuk mengisi presensi secara online.