Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri melalui Bidang PAUD PNF menggelar sosialisasi penyaluran BOP PAUD Tahap I TA 2023 bertempat di Gedung PGRI, (Senin, 20/2). Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Wonogiri Joko Sutopo, dengan didampingi Plt. Kepala Dinas P dan K FX. Pranata beserta para Kepala Bidang. Sejumlah 1000 peserta yang hadir terdiri dari Pengawas TK se-Kabupaten Wonogiri, Penilik se-Kabupaten Wonogiri, Ketua IGTKI Kabupaten Wonogiri, Ketua HIMPAUDI Kabupaten Wonogiri, Kepala Sekolah TK Negeri se- Kabupaten, dan Penyelenggara KB, SPS, TPA se- Kabupaten.
Acara dipandu oleh MC Choirul Fadhi dengan moderator Plt Kepala Dinas FX. Pranata. Setelah Pembacaan doa kemudian dilanjutkan paparan dari Bidang PAUD oleh Yatto selaku Kabid PAUD dan paparan PTK Paud oleh Kepala Bidang PTK Tarmo. Disampaikan bahwa salah satu syarat penerima BOP Fisik yaitu memiliki akreditasi paling rendah B untuk TK yang diselenggarakan oleh masyarakat. Berdasarkan data tahun 2022 bahwa lembaga Paud yang telah terakreditasi sejumlah 370 Lembaga dengan rincian : 30 lembaga akreditasi A, 296 lembaga akreditasi B, dan 44 lembaga akreditasi C, sedangkan untuk 567 lembaga paud belum terakreditasi.
Jumlah lembaga penerima BOP Paud untuk tahun 2023 yaitu 946 lembaga dengan jumlah siswa 21.795. Hal ini menjadi sebuah peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya 928 lembaga dengan jumlah siswa 20.024. Pembahasan dilanjutkan mengenai tenaga pendidik dan kependidikan yang mana pada Tahun 2023 terdapat jabatan yang kosong pada Penilik dan Pengawas TK. Berdasarkan data kebutuhan untuk masing-masing jabatan sejumlah 50. Jumlah ASN awal tahun 2023 untuk pengawas TK ada 9 ASN dan akhir tahun 2023 8 ASN jadi kekurangan untuk tahun 2023 sejumlah 42 ASN. Untuk Penilik awal tahun 2023 ada 16 ASN dan akhir tahun 2023 15 ASN dengan jumlah kekurangan 35 ASN. Kualifikasi PTK KB/TPA/SPS sejumlah 1.036 sudah masuk Dapodik dan 137 belum masuk Dapodik. Jumlah untuk yang ikut seleksi PPPK sebagai berikut:
Para peserta sangat antusias dalam hal ini khususnya saat pengarahan Bupati Wonogiri yang mana banyak faktor penunjang keberhasilan dan kekurangan Kabupaten Wonogiri dari segi pendidikan. Belia menyampaikan bahwa ada 177 anak di Wonogiri menikah muda. Joko Sutopo berkata “problem paling mendasar saat ini adalah degradasi moral dan degradasi sosial, serta semangat individualism yang semakin tinggi.” Banyaknya kasus pada anak usia sekolah, namun para lembaga pendidikan tidak bisa melakukan apapun, menjadi pukulan keras untuk sikap yang harus diambil kedepannya. Target kita adalah Go Nyawiji mBagun Wonogiri untuk pendidikan yang lebih berkualitas. Selain kasus perkawinan muda juga ditemukan kasus anak stunting. HIMPAUDI dan IGTKI harus berkolaborasi bersama untuk mencegah stunting dengan harapan 2024 Wonogiri bebas stunting.
Terakhir beliau menyampaikan bahwa tugas Pemerintah Kabupaten Wonogiri memberikan kepastian status dan itu menjadi tanggung jawab pemerintah. Setelah ada usulah dan sudah diterima dengan baik kemudian nanti akan dikaji dan seribu % akan keluarkan SK untuk GTY yang ada di Kabupaten Wonogiri. (TT)